Tradisi Unik Perayaan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Indonesia
-FOTO IST-
RADAR LAMPUNG - Perayaan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Indonesia diwarnai dengan berbagai tradisi khas dari setiap daerah.
Setiap daerah memiliki cara unik untuk merayakan peristiwa besar dalam sejarah Islam ini, dengan menggabungkan unsur-unsur budaya lokal yang sudah ada.
Berikut adalah beberapa tradisi perayaan Isra Mikraj yang dapat ditemukan di berbagai daerah Indonesia:
BACA JUGA:Amuse XV SMA Al Kautsar Diikuti 2.425 Pelajar SMP/MTs
Rejeban Peksi Buraq di Yogyakarta
Rejeban Peksi Buraq adalah tradisi yang diadakan di Yogyakarta untuk memperingati Isra Mikraj. Upacara ini menggabungkan tradisi Islam, Jawa, dan Hindu, yang melibatkan prosesi Hajad Dalem Yasa Peksi Burak.
Burak sendiri merupakan kendaraan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mikraj. Kegiatan ini diadakan oleh Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan menjadi daya tarik budaya di Yogyakarta.
Ngusiran di Lombok
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tradisi Ngusiran adalah salah satu cara merayakan Isra Mikraj.
Tradisi ini melibatkan cukur rambut bayi yang baru lahir atau berusia di bawah 6 bulan. Para tokoh agama dan masyarakat setempat diundang untuk memegang kepala bayi tersebut sebagai simbol keberkahan dan doa bersama.
Khataman Kitab Arjo di Temanggung
Di Temanggung, Jawa Tengah, masyarakat menggelar khataman Kitab Argo untuk memperingati Isra Mikraj.
Kitab Argo, yang berbahasa Jawa dan menggunakan tulisan Arab Pegon, mengisahkan secara detail perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.