Debu Semen Baturaja Benar Adanya
Radar Lampung Baca Koran--
’’Dan banjir kita sudah normalisasi di saluran airnya, karena kalau sampah dan segala macam itu dari atas pada ngumpul di bawah. Kita sudah anulir dan bersihkan, dan banjir jalanan kita masuk kantor itu," ungkapnya.
Namun terkait penutup saluran air yang ditemukan oleh anggota Komisi III DPRD Lampung Fauzi Heri, dia mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Bahkan, dia sendiri tidak mengetahui bagaimana lokasi saluran itu.
’’Soal pintu saluran air yang dibuka atau tidak itu saya tidak bisa menjawab karena bukan bidang saya. Tetapi, saya rasa tidak untuk hal ini. Belum (adanya saluran, Red)," ujarnya.
Menurutnya, para anggota DPRD yang datang ke lokasi bukanlah temuan, karena hal itu hanyalah pengecekan. ’’Saya rasa sebutannya bukan temuan, itu hanya tinjauan dinas bersama anggota DPRD," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, selain dituding masyarakat telah melakukan pencemaran lingkungan, PT Semen Baturaja juga disebut-sebut sebagai salah satu penyebab banjir di Jalan Yos Sudarso, Panjang, Bandarlampung, beberapa waktu lalu.
Ya, bukan tanpa sebab dugaan tersebut diungkapkan warga sekitar jika air ýang ada pada saat itu tidak masuk ke dalam lingkungan perusahaan Persero tersebut dan hanya sampai di depan jalan saja dan lingkungan masyarakat.
"Air itu gak sampai masuk ke dalam, sedangkan kami masyarakat yang ada disekitarnya dapet air ini. Jadi jelas ada kemungkinan emang air itu ga dialirkan semestinya," kata Agus (45) warga Yos Sudarso, Way Lunik, Panjang, Bandarlampung.
Menurutnya, dilokasi tersebut biasanya tidak pernah berlangsung lama karena air ýang ada langsung meremas ke tanah.
"Tapi ini kok kayak kolamnya lama banget surutnya, memang pemerintah harus turun buat ngecek ini karena kami sudah lihat ini ga beres, walaupun sekarang airnya sudah surut," ungkapnya.
Sementara itu, Perkataan warga tersebut tak terbantahkan dengan adanya temuan dari Anggota Komisi III DPRD Provinsi Lampung Fauzi Heri ýang menyidak lokasi tersebut.
Pada lokasi tersebut, dirinya menemukan pintu air ýang tidak dibuka oleh perusahaan sehingga membuat genangan dan airnya luber keluar dari tempat seharusnya.
"Ditempat saluran airnya selain dangkal itu ada penutupan juga oleh Perusahaan, dimana ada dua saluran air. Satu saluran menampung air yang jatuh dari parit lainnya, sedangkan saluran kedua tidak tidak berjalan airnya," ujar Fauzi Heri.
Pihaknya meminta Dinas terkait untuk turun dan mengatasi hal tersebut utamanya meminta untuk mengatasi hal tersebut. "Supaya air yang turun dari atas itu, supaya tidak terdapat genangan air di wilayah lain," tandasnya.
Sementara itu, pihak PT. Semen Baturaja (Persero)yang kembali ditemui untuk dimintai hak jawab terkait hal tersebut tetap tidak bersedia bertemu dengan wartawan yang datang ke Perusahaan tersebut sejak Kamis lalu.
Kepala security perusahaan tersebut menyebut, pukul 11:00 WIB semua pihak yang menghadapi media tidak berada di tempat.