2025, Provinsi Lampung Harus Out of The Box
--
BACA JUGA:Kinerja Pj Gubernur Skor 70 Persen
“Tapi pemerintah daerah belum terlalu konsen atau karena memang dua tahun ini menghadapi pemilu jadi tidak fokus,” ucapnya.
Lanjut Prof. Marselina, tahun 2025 ini Lampung akan memiliki pimpinan baru hasil pilkada serentak yang harus memiliki target yang lebih tinggi utamanya untuk pertumbuhan ekonomi Lampung.
“Harus kembali ke 5 persen bahkan naik di posisi 6 persen. Memang ini bukan kerjaan yang mudah. Kita kembali ke posisi normal 5,7 persen saja sulit apalagi mau di angka 6 sampai 7 persen,” tuturnya.
“Tapi ini yang harus dilakukan, ini pimpinan baru, anak mudah jadi harus out of the book. Jadi harus ada perubahan paradigma. Jadi bukan hanya ngabisin anggaran,” ungkapnya.
Untuk Provinsi Lampung yang memiliki APBD keseluruhan kabupaten/kota sekitar Rp 30 triliuan. Jadi harusnya lebih fokus. Pemimpin harus berani mengalokasikan ke sektor produktif seperti pertanian mesti saat ini tidak bisa terlalu diandalkan tapi Lampung bisa memanfaatkan ke sektor perikanan.
“Garis pantai kita hampir 17 ribu km panjang sekali. Tapi nelayan kita tangkapannya juga karena fasilitas sederhana tangkapannya gak banyak. Jadi itu bisa jadi andalan selain sektor pertanian tanaman pangan yang sudah mulai agak sulit berkembang. Tapi tetap harus berjalan,” terangnya.
Kemudian, sektor pariwisata Lampung harus fokus dimanfaatkan, misalnya antar garis pantai kerjasama antara daerah kabupaten/kota.
“Misal Bandar Lampung dan Pesawaran buat jogging track dari gudang lelang sepanjang garis pantai sampai mutun dan lainnya. Itu akan banyak yang lari lama-lama akan bersih. Harus ada paradigma pemimpin untuk berubah gak bisa tidur siang potensi kita besar,” ujarnya.
Tahun 2025 merupakan momentum untuk berubah agar Provinsi Lampung kedepan semakin baik. (pip/c1/yud)