UNIOIL
Bawaslu Header

2025, Provinsi Lampung Harus Out of The Box

--

BANDARLAMPUNG - Provinsi Lampung di tahun 2025 harus out of the box atau keluar dari zona nyaman untuk kemajuan ke depan.

Akademisi Universitas Lampung (Unila) Prof. Marselina mengatakan Provinsi Lampung tahun 2025 masih terkesan autopilot atau belum banyak peran pemerintah masuk di situ.

’’Kalau untuk Lampung belum kembali pulih, kalau di lihat dari pertumbuhan ekonomi masih di kisaran empat koma. Itu belum kembali pulih ke angka lima memang kelihatan agak menurun,” ujar Prof. Marselina.

Pertumbuhan ekonomi yang masih rendah ini tidak terlepas dari bayang-bayang dampak pandemi Covid-19 lalu. Di mana sebelum Covid-19 rata-rata pertumbuhan ekonomi Lampung di kisaran 5,7 persen.

Dari sisi pengangguran, kata Prof. Marselina, masih diatas rata-rata nasional yang terlihat dari angka pengangguran masih meningkatkan dibanding tahun sebelumnya. 

“Ini karena dampak ekonomi global masih tidak pasti. Belum lagi beberapa waktu terakhir ada perusahaan nasional seperti Sritex pengaturan luar biasa di perusahaan tekstil. Itu juga sebagai besar ada pekerjanya dari Lampung,” ucapnya.

BACA JUGA:Temuan BBPOM Bandar Lampung 2024: Skincare Berbahaya Paling Banyak Ditemukan

“Jadi kalau dilihat, pengangguran meningkat berpengaruh terhadap angka kemiskinan walaupun diatas kertas kemiskinan Lampung tidak terlalu naik melonjak. Tapi secara daya beli masyarakat turun. Apa lagi kelompok kelas menengah yang tadinya bisa liburan dan belanja mulai kebawah karena daya beli menurun mereka masuk kelas yang bawah,” sambungnya.

Sehingga, Prof. Marselina melihat kinerja 2024 untuk Provinsi Lampung masih kurang baik dan belum kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

“Kalau inflasi masih di rentang yang stabil. Tapi pengaturan dan kemiskinan masih tertekan karena pertumbuhan ekonomi yang belum baik-baik saja,” tuturnya.

Untuk APBD kabupaten/kota dan provinsi di Lampung, Prof. Marselina menilai masih bagus namun kurang fokus belanja daerahnya.

“Belum lagi juga ada isu cuaca kurang baik menyebabkan hasil panen menurun itu menyebabkan inflasi cukup meningkat karena harga komoditas yang terdongkrak naik karena cuaca yang buruk,” ungkapnya.

“Secara umum saya lihat dari empat indikator, yaitu kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi kinerjanya kurang. Kalau saya bisa katakan masih auto pilot belum banyak peran pemerintah masuk disitu,” sambungnya.

Prof. Marselina menilai jalan tol dan sektor pariwisata di Lampung dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah potensinya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan