Pelaku Perampasan dan Penggelapan Sepeda Motor di Pringsewu Ditangkap Polisi

DIAMANKAN: Pelaku perampasan motor di Terminal Gadingrejo, Pringsewu, berhasil ditangkap polisi setelah menggadaikan motor korban.-FOTO POLSEK GADINGREJO -
Meskipun demikian, polisi berhasil menemukan sepeda motor korban yang kini dijadikan barang bukti dalam proses penyidikan. Pelaku kini dijerat dengan dua pasal, yaitu Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan.
“Pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan,” jelas Iptu Riyadi.
Sebelumnya, Lely Sutisna, istri terdakwa Muchsin Santoso (72), akan minta keadilan kepada Presiden RI Prabowo Subianto. Keadilan ini terkait kasus suaminya yang menjadi terdakwa dugaan pencurian genset pabrik tapioka Tri Karya Manunggal yang berada di Lampung Tengah.
Lely Sutisna tak sanggup melihat suaminya sakit-sakitan sembari menjalani persidangan sebagai terdakwa kasus dugaan pencurian genset 500 kVA senilai Rp160 juta milik pabrik tapioka Tri Karya Manunggal.
Lely Sutisna mengatakan, dirinya akan meminta keadilan kepada presiden karena suaminya sudah tua dan sakit-sakitan.
“Kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, tolong suami saya dituduh mencuri genset. Sedangkan dalam persidangan tidak ada satu pun bukti bahwa genset itu dicuri,” kata Lely Sutisna di Pengadilan Negeri Gunungsugih, Kamis (28/11)
Lely Sutisna menyebutkan, pihak yang melaporkan suaminya adalah rekan kerjanya dulu saat mendirikan pabrik tapioka Tri Karya Manunggal
Lely Sutisna mengatakan, ketika pabrik itu tidak beroperasi lagi suaminya dituduh mencuri dan menjual genset tersebut.
Padahal, kata Lely Sutisna, genset tersebut adalah milik suaminya dan dibeli dengan uang pribadi untuk produksi pabrik.
“Kami dituduh. Itu genset suami saya. Saat itu memang genset dijual karena untuk melunasi utang pabrik sudah bangkrut, bukan untuk pribadi,” kata Lely Sutisna.
Setelah suaminya dilaporkan ke polisi, kata Lely Sutisna, dirinya mengaku sempat berunding dengan pelapor dan berusaha menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan.
Namun, kata Lely Sutisna, malah mengaku diperas oleh pelapor dan diminta membayar uang yang tidak wajar.
“Sempat berusaha damai, tapi pelapor minta uang Rp10,5 miliar. Kalau tidak bayar, suami saya tetap mau dipenjarakan,” kata Lely Sutisna.
Karena tidak punya uang, kata Lely Sutisna, dirinya ke Jakarta untuk mengadu ke Komnas HAM meminta perlindungan, Rabu (21/8/2024).
Namun, kata Lely Sutisna, sampai saat ini tidak ada kepastian dari Komnas HAM.