RAHMAT MIRZANI

Siswi SMA Ditemukan Tewas di Intake PLTA Way Besai

EVAKUASI: Mayat siswi SMA yang ditemukan di intake Bendungan PLTA Way Besai, Kecamatan Sumberjaya, Lampung Barat, saat dievakuasi, Jumat (1/12).-FOTO RNN -

Sempat Hilang Tak Ikut Ujian Semester
LAMBAR - Masyarakat Kecamatan Sumberjaya, Lampung Barat, dihebohkan dengan adanya penemuan mayat perempuan di intake Bendungan PLTA Way Besai oleh petugas keamanan PLTA, Jumat (1/12) pukul 13.40 WIB. Awalnya, jasad tidak dikenali karena kondisi tubuh sudah membengkak dan membiru yang diduga karena tenggelam.
Namun pada akhirnya, identitas mayat perempuan  diketahui berinisial El (18), warga Gang Pengkolan, Kelurahan Pajarbulan, Kecamatan Waytenong, Lambar. El merupakan siswi kelas XII SMAN 1 Waytenong.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, El diketahui meninggalkan rumah pada Selasa (28/11) pagi yang diketahui kedua orang tuanya pergi ke sekolah. Hingga keesokan harinya, El tidak pulang dan kontak handphone-nya tidak aktif. Merasa khawatir, rekan sekolah El mencoba mencari keberadaannya. Namun, semua nomor rekan-rekannya telah diblokir.
Pada minggu ini, El seharusnya mengikuti kegiatan semester sekolah. Namun, El tidak masuk sekolah dan upaya untuk menghubunginya telah dilakukan oleh pihak sekolah. Nomor handphone EL tidak aktif, nomor orang tuan juga mencari keberadaan sang anak.
Menurut Eko, petugas keamanan PLTA Way Besai, saat sedang bekerja melihat sesuatu mengapung di bendungan dan dikira bangkai hewan. ’’Saya minta bantuan teman bernama Karmana untuk membantu mengangkat sesuatu yang dikira bangkai hewan tersebut. Saat didekati ternyata bukanlah bangkai hewan, melainkan mayat seorang perempuan. Lalu kami melaporkan kejadian ini ke Polsek Sumberjaya,’’ katanya.
Mayat langsung dievakuasi. Hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Sumberjaya, pada tubuh jenazah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan apa pun. Korban diduga meninggal akibat tenggelam.
Sementara Kepala SMAN 1 Waytenong Supandi menyatakan, El tidak masuk sekolah sejak Selasa (29/11). ’’Ketidakhadirannya di sekolah menjadi pertanyaan lantaran sedang masa semester.  ’’Kita hubungi orang tua menggunakan handphone. Kedua orang tuanya pun terkejut lantaran pagi harinya EL pamit ke sekolah seperti biasanya,’’ katanya
Berdasarkan informasi lanjutan, kata Supandi, El pergi ke rumah neneknya di Pekon Sukajaya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa. ’’Motor matic yang biasa dibawa ke sekolah ditinggalkan di rumah sang nenek. Namun, belum diketahui apakah dia keluar dari rumah neneknya dengan berjalan kaki atau seperti apa. Selama ini, El merupakan siswa yang baik dan rajin, sama dengan rekan-rekannya,” ungkap Supandi.
Sementara Kanitreskrim Polsek Sumberjaya Mahmudi menyatakan, dugaan sementara korban diduga meninggal karena bunuh diri akibat depresi terlilit utang pinjaman online (pinjol). ’’Menurut keterangan para saksi, almarhumah pernah mencoba bunuh diri dengan meminum Autan sekitar seminggu lalu namun berhasil diselamatkan,” terangnya. (rnn/c1/ful)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan