Urus Tambang Pakai Hati, Jangan Zalimi Hak Orang Daerah
SOAL TAMBANG: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia urus tambang pakai hati dan jangan zalimi hak orang daerah.--FOTO DINDA JUWITA/JAWA POS
JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memimpin Upacara Peringatan HUT Pertambangan dan Energi ke-79 di Alun-alun Monumen Nasional (Monas), Kamis pagi (10/10).
Dalam pidato bertema “Energi dan Mineral Wujudkan Indonesia Maju dan Berkelanjutan”, Bahlil mengingatkan agar peringatan itu menjadi momentum membangun sektor ESDM secara berkelanjutan.
Dia menyinggung terkait upaya transisi kepada energi hijau dan ramah lingkungan. ’’Khususnya di dunia pertambangan, saya menitip di hari yang bahagia ini, (bahwa) banyak harapan dari masyarakat di daerah di mana lokasi mereka tempat tambang berada. Kita harus pakai hati untuk mengurus mereka. Jangan mereka kita dzolimi hak-hak orang daerah. Saya pesankan itu,’’ ujarnya.
Bahlil menyebut, dirinya merupakan seorang yang lahir dan dibesarkan dari daerah. Pria yang besar di Papua itu mengaku tidak ingin masyarakat lokal di daerah terus menerus mengalami protes karena pembangunan di wilayahnya.
’’Kita juga tahu bahwa perubahan iklim sudah di depan mata. Komitmen Net Zero Emission (NZE) harus kita lakukan. Transisi energi harus kita lakukan. Di satu sisi kita juga mengalami persoalan terkait lifting minyak kita dan banyaknya gas yang kita impor. Ini harus kita selesaikan bersama,’’ katanya.
Terkait lifting minyak itu, dia menyebut harus ada terobosan untuk meningkatkan jumlah lifting. Sebab, kondisi yang terjadi saat ini adalah lifting terus menurun, sementara konsumsi terus merangkak naik.
’’Konsumsi kita sekarang 1,6 juta barel per day, lifting kita 600 ribu. jadi harus ada terobosan untuk meningkatkan lifting,’’ imbuh mantan ketum Hipmi itu.