Tingkatkan Literasi Bahaya Judi Online Melalui Gajah Kompak
Tambah literasi mengenai bahaya judi online melalui Gajah Kumpul dan Pojok Baca.-Sumber foto : Diskominfotik.---
BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus melakukan upaya peningkatan literasi mengenai bahaya judi online.
Pada momen Hari Kunjungan Perpustakaan ke-29 dan Bulan Gemar Membaca tahun 2024 diluncurkan Gajah Kompak, para Kamis 26 September 2024.
Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Intizam mengatakan Gajah Kompak singkatan dari Gerakan Anti Judi Online Aksi Harmoni Kolaborasi Masyarakat dan Kelembagaan dan Tugu Baca.
Gajah Kompak merupakan inisiasi dari Dinas Perpustakaan dan kearsipan Provinsi Lampung untuk meningkatkan literasi generasi muda terkait bahaya judi online sekaligus menambah literasi masyarakat tentang keuangan dan investasi yang aman melalui Platform digital dan sosialisasi berkelanjutan.
BACA JUGA:Netralitas Peratin Pesisir Barat Lampung Jadi Sorotan jelang Pilkada Serentak 2024
"Ini tidak hanya menjadi simbol komitmen kita dalam memajukan literasi di masyarakat tapi juga sebagai pengingat akan pentingnya literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda yang sering kali menjadi target dari berbagai praktek kejahatan ekonomi termasuk judi online," ucap Intizam.
Kata Intizam, judi online menjadi ancaman serius tidak hanya bagi individu yang terlibat tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dan memberikan dampak negatif.
Berdasarkan data Satgas pemberantasan judi online, pemain judi online yang berusia 10 sampai 20 tahun mencapai 11 persen atau 440. 000 orang dari total pemain sebanyak 4 juta 30 ribu orang.
Untuk itu Intizam berharap agar perpustakaan sebagai pusat informasi dan pembelajaran dapat memberikan peran dalam membangun generasi muda yang cerdas melalui peningkatan literasi, baik literasi membaca maupun literasi keuangan.
BACA JUGA:Jika Kotak Kosong Menang, Pilkada Ulang Direncanakan September 2025
Dengan adanya Tugu baca ini, masyarakat khususnya anak muda dapat lebih sadar akan pentingnya literasi keuangan dan memberikan edukasi yang tepat agar mereka bisa memanfaatkan teknologi dengan baik serta menghindari jebakan judi online.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen dalam mendorong peningkatan literasi di masyarakat khususnya dalam menghadapi tantangan era digital.
Riski mengatakan bahwa salah satu isu yang menjadi perhatian serius bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah saat ini adalah maraknya praktek judi online.
"Oleh karena itu kami mengusung tema besar dalam peringatan Hari kunjung perpustakaan tahun ini yaitu peningkatan literasi masyarakat melalui gerakan anti judi online arti harmoni kolaborasi masyarakat dan antar kelembagaan (Gajah Kompak)," ucapnya.(*)