Khilafah Setelah Rasululloh Wafat, Teladan bagi Para Pemimpin Umat
--
Ada pun kepemimpinan Ustman dimulai ketika Umar bin Khattab mengalami sakit keras. Karena sakitnya, Umar lalu membentuk tim yang terdiri atas Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abudrrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abis Waqqas.
Dibentuknya formasi tersebut bertujuan pemilihan pengganti dari Umar bin Khattab untuk menjadi khalifah. Namun empat orang anggota tersebut menggundurkan diri. Lalu berdasarkan pendapat umum masyarakat bahwa mereka menginginkan Utsman bin Affan yang menjadi pengganti dari Umar bin Khattab. Abdurraham bin Auf juga cenderung memilih Utsman bin Affan untuk menggantikan peran Umar bin Khattab.
Dengan kesepakatan dan persetujuan umat Islam, maka Utsman bin Affan diangkat menjadi khalfiah di umurnya yang sudah mencapai 70 tahun. Ia menjadi khalifah selama 12 tahun, lebih lama daripada Umar bin Khattab.
Dalam masa pemerintahannya, Utsman bin Affan mengembangkan Islam ke beberapa daerah yang sebelumnya belum sempat dicapai oleh Umar bin Khattab.
Selain masalah perluasan daerah, Utsman juga memperhatikan pembangunan dalam kota. Ia membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan di perkotaan, jembatan, masjid, dan juga meluaskan masjid Nabawi.
Di akhir masa pemerintahannya, Utsman tidak meninggalkan pesan sedikit pun. Hal ini dikarenakan ia meninggal secara tiba-tiba.
4. Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib dengan nama lengkapnya Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim lahir di Mekkah tanggal 12 Rajab pada tahun ke-30. Ia lahir dari pasangan suami istri bernama Abi Thalib bin Abdul Muththalib dan Fatimah binti Asad. Sebelumnya ibunya memberinya nama Al-Haidarah yang artinya singa, kemudian ayahnya memberi sebutan sebagai Ali.
Semasa kecil, ia dididik dan dibesarkan oleh Rasulullah SAW. Kasih sayang dan kemuliaan yang Rasul berikan kepada Ali ini membentuk karakter Ali. Karena didikan Rasul, ia pun berani masuk Islam di usia yang sangat muda. Ia masuk Islam setelah Siti Khadijah.
Karena keberanian yang dimilikinya, Ali bin Abi Thalib diberi gelar dengan nama Singa Allah dan Karamallahu Wajhahu yang memiliki arti semoga Allah memuliakan wajahnya.
Kemudian masa kepemimpinannya dimulai setelah Utsman bin Affan wafat. Saat itu, umat Islam bingung siapa yang akan mengganti Ustman sebagai pemimpin Islam. Lalu ada yang mengusulkan agar Ali bin Abi Thalib menjadi pengganti Utsman sebagai khilafah. Semua mayortitas umat Islam setuju dengan diangkatnya Ali sebagai khilafah tersebut.
Semasa menjadi pemimpin, ia mengganti pejabat-pejabat kurang cakap dalam bekerja. Ia juga membenahi keuangan dari Baitul Mal, lalu memajukan bidang ilmu bahasa, dan memajukan pembangunan.