Ini 9 Penyebab Kelamin Perempuan Sakit Saat Berhubungan Intim
Ilustrasi kelamin perempuan sakit saat berhubungan intim.-Foto Pixabay-
Nyeri ini bisa dirasakan pada area bagian vital, atau di bagian panggul, punggung bawah, rahim, atau kandung kemih.
Beberapa wanita mengalami nyeri hanya saat penetrasi, sementara yang lain mungkin merasakan ketidaknyamanan bahkan saat menggunakan tampon. Nyeri dapat terasa dalam setiap dorongan, atau mungkin muncul secara bertahap setelah hubungan seksual.
4. Vaginismus
Vaginismus adalah kondisi otot-otot vagina mengalami kejang atau kontraksi saat ada sesuatu yang mencoba masuk, seperti penis, tampon, atau saat area vagina disentuh.
Kontraksi ini terjadi secara tidak sadar dan tidak bisa dikendalikan. Gejala umumnya termasuk sensasi terbakar atau seperti penis menabrak dinding.
5. Atrofi vagina
Atrofi vagina terjadi ketika dinding bagian vital perempuan menjadi tipis, kering, dan meradang. Hal itu sering dialami wanita selama menopause akibat penurunan produksi estrogen, tetapi juga bisa terjadi selama menyusui atau karena obat-obatan tertentu. Gejala termasuk nyeri saat berhubungan intim, rasa terbakar, dan sering buang air kecil.
6. Masalah serviks
Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung dengan vagina. Jika serviks mengalami infeksi atau peradangan, penetrasi yang dalam bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri karena penis dapat menyentuh serviks. Infeksi atau masalah lain pada serviks dapat membuat area ini lebih sensitif.
7. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi saat jaringan mirip lapisan dalam rahim tumbuh di luar rongga rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, vagina, atau usus.
Jika jaringan ini tumbuh di bagian belakang vagina dekat rahim, bisa menyebabkan nyeri saat berhubungan intim. Menggunakan pelumas dan melakukan penetrasi secara perlahan dapat membantu mengurangi nyeri.