Gagal Sumbang Medali Olimpiade Paris 2024, Lifter Kelahiran Lampung Eko Yuli Minta Maaf
CIDERA: Eko Yuli saat tampil di Olimpiade Paris 2024. Ia gagal sumbang medali karena cedera.-Foto NOC Indonesia-
Nah, musibah datang saat clean and jerk. Eko memulai dari 162 kg. Ternyata ia gagal. Pinggangnya pun terasa nyeri waktu ia terjatuh ke belakang.
BACA JUGA:Barcelona Kontrak Dani Olmo 6 Tahun
Eko Yuli mendapatkan perawatan singkat dengan painkiller. Lalu kembali untuk percobaan kedua.
Ia gagal lagi. Tidak mau ambil risiko tertinggal, juara dunia 2018 itu menambah 3 kg lagi, menjadi 165. Bila berhasil, ia membukukan angkatan total 300 kg.
Sayang sekali, di angkatan ketiga ini, Eko juga gagal. Pupus harapannya untuk merebut medali kelima di Olimpiade.
"Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu," kata dia.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Akan Uji Coba Lawan Belanda
Di kelas tersebut, tanpa kejutan, Li Fabin kembali merebut emas. Ia membukukan angkatan total 310 kg. Setelah di clean and jerk berhasil mengangkat 167 kg.
Sedangkan medali perak kelas 61 kg direbut oleh lifter Thailand Theerapong Silachai. Ia membukukan angkatan snatch 132 kg dan clean and jerk 171 kg. Sehingga totalnya 303 kg.
Dan medali perunggu didapatkan Hampton Morris asal AS. Morris mendapatkan angaktan 298 kg, hasil dari snatch 126 kg dan clean and jerk 172 kg.
Keduanya berstatus debutan di Olimpiade, dan masih sama-sama berusia 20 tahun. Indonesia harus mempercepat regenerasi di kelas 61 kg. Supaya agar bisa meraih medali lagi di Olimpiade Los Angeles 2028.(disway/nca)