Harga Cabai Semakin Meroket, Pedagang Bakso di Bandar Lampung Mengeluh
KELUHKAN HARGA CABAI: Pedagang bakso di Bandarlampung mengeluhkan kenaikan harga cabai rawit yang memengaruhi omzet mereka.-FOTO IST -
Seperti yang diungkapkan oleh Puji Astuti, salah satu warga Way Galih, Lampung Selatan, yang mengaku kesulitan mengatur uang bulanan jika semua barang pokok termasuk cabai naik. karena mahalnya harga cabai.
“Jika biasanya membeli satu kilogram, terpaksa harus membeli cabai setan seperempat kilogram saja,” ungkapnya.
Kondisi ini sangat dikeluhkannya dan dia meminta pemerintah untuk membantu menurunkan harga cabai caplak ini.
Mahalnya harga cabai jenis caplak atau cabai setan ini juga dikeluhkan oleh para pedagang cabai.
Hal ini berpengaruh terhadap penghasilan karena pembelinya berkurang. ketersediaan stok cabai di agen atau distributor tidak ada.
Kenaikan harga cabai caplak diakui sejak sehari sebelum masuknya anak sekolah atau sejak dua hari lalu.
Naiknya harga cabai caplak diakui sejumlah pedagang sejak dua hari lalu, yang disebabkan kurangnya pasokan dari para distributor.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Pesawaran memonitor ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Pasar Umbul Kluwih, Kecamatan Wayratai, Selasa (11/6). Hal ini dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Bumi Andan Jejama.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Pesawaran Hendra Sulistiya mengatakan pemantauan ketersediaan serta harga bahan pangan pokok dilakukan dengan metode survei dan wawancara langsung kepada para pedagang yang terdapat di Pasar Umbul Kluwih.
’’Didapat hanya cabai merah yang mengalami kenaikan. Namun, untuk bahan pangan pokok yang lainnya relatif stabil. Cabai merah mengalami kenaikan Rp20.000 dari harga sebelumnya Rp40.000 per hari ini menjadi Rp60.000,” kata Hendra.
Kenaikan itu, kata Hendra, dimungkinkan faktor cuaca dan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi menjelang hari raya Idul Adha. ’’Namun, bawang merah mengalami penurunan Rp10.000 yang sebelumnya Rp50.000 menjadi Rp40.000,’’ ujarnya.
Hendra menyimpulkan ketersediaan bahan pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat Pesawaran dalam kondisi aman. ’’Juga tidak di temukan adanya produk makanan dan minuman yang melewati kedaluarsa,’’ ungkapnya.
Hendra berharap dengan adanya hasil dari pemantauan ketersediaan dan harga bahan pangan pokok ini dapat menjadi acuan bagi para stakeholders dalam mengambil kebijakan terkait.
Diketahui Pj. Gubernur Lampung Samsudin didampingi jajaran mengunjungi dua pasar di Kota Bandarlampung, Senin (29/7).
Destinasi pertama, Pj. Gubernur mengunjungi Pasar Perumnas Wayhalim. Dilanjutkan mengunjungi Pasar Waykandis.