Antisipasi Kekeringan dan Dampak El Nino
BANDARLAMPUNG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak kepala daerah mengantisipasi kekeringan dan dampak El Nino yang saat ini mengancam.
Ajakan ini dilontarkan pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring di ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (15/7).
Pada rapat yang dihadiri Inspektur Provinsi Lampung Fredy tersebut, Mendagri menjelaskan nilai inflasi nasional Juni 2024 masih tergolong baik. Saat ini, angka inflasi di kisaran 2,51%. Angka tersebut sesuai target pemerintah, yaitu inflasi nasional di rentang 1,5%-3,5%.
BACA JUGA:Banyak Aleg Terpilih Kurang Sadar
Dijelaskan Mendagri, menurut data BMKG ancaman kekeringan dan dampak El Nino akan dimulai Juli. Sementara puncaknya akan terjadi pada Agustus–September.
Guna mendorong peningkatan produksi beras dalam negeri, Mendagri meminta seluruh kepala daerah untuk tidak mengonversi lahan sawah yang sudah ada menjadi pemukiman atau tujuan komersial. Kepala daerah juga tidak diperkenankan mencetak lahan sawah baru. Selain itu, Kada diminta memantau program pompanisasi dan memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sampai kepada petani.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan, untuk menjaga produktivitas beras terutama sebagai antisipasi kekeringan, Kementan telah melakukan sejumlah langkah. Di antaranya dengan program pompanisasi yaitu menyalurkan bantuan 75.000 pompa ke seluruh daerah di Indonesia serta mengoptimalkan lahan rawa.
BACA JUGA:Mendag Ingin Peningkatan Ekspor Non-Migas
"Yang dulunya panen hanya satu kali, minimal kita target dua kali. Artinya, peningkatan produksi petani menjadi dua kali lipat dari sebelumnya, hanya dengan optimalisasi lahan dan pompanisasi," kata dia.
Mentan Amran menambahkan, upaya lain untuk terus mendorong peningkatan produksi beras dalam negeri yaitu dengan menggulirkan program cetak lahan sawah yang saat ini sedang berjalan dengan target 3 juta hektare di seluruh Indonesia. “Semua langkah tersebut dilakukan untuk mencapai swasembada pangan,” tandasnya. (rls/c1/fik)