JAKARTA - Kapten timnas Spanyol, Alvaro Morata menyebut dirinya bila Euro 2024 kemungkinan besar akan menjadi turnamen terakhirnya bersama tim nasional.
Selain mengumumkan rencana pensiun dari timnas, Morata juga mengutarakan keinginannya untuk meninggalkan Atletico Madrid.
Pemain yang berumur 31 tahun ini sudah menjadi pemain inti dalam empat dari lima pertandingan Spanyol di Euro sejauh ini, termasuk mencetak gol dalam kemenangan 3-0 atas Kroasia di fase grup.
BACA JUGA:Prediksi Semifinal Copa America 2024 Argentina vs Kanada: Ujian untuk Juara Bertahan
Bulan lalu, Morata menyatakan bermain di luar negeri akan lebih mudah baginya karena cara para penggemar di Spanyol memperlakukan dia dan keluarganya.
Kendati demikian, minggu lalu ia tampaknya mengonfirmasi bahwa dirinya akan tetap di Atletico Madrid, dengan mengatakan bahwa ia tidak akan berhenti sampai berhasil meraih trofi bersama klub tersebut.
"Ini bisa jadi turnamen terakhir saya bersama Spanyol. Ini adalah kemungkinan yang tidak ingin saya bicarakan terlalu banyak, tetapi itu mungkin saja," ungkap Morata kepada El Mundo.
Mantan pemain Real Madrid, Juventus, dan Chelsea tersebut memiliki hubungan yang sulit dengan beberapa pendukung Spanyol.
BACA JUGA:Gulat Lampung Raih 3 Medali Perunggu di Kejurnas Padang
Ia beberapa kali dicemooh oleh penggemar selama Euro 2020 dan juga di Bernabeu saat pertandingan persahabatan melawan Brasil pada bulan Maret tahun ini.
"Di Spanyol sulit bagi saya untuk bahagia. Saya lebih bahagia di luar Spanyol karena orang-orang menghormati saya. Di Spanyol tidak ada rasa hormat untuk apa pun atau siapa pun," ujarnya Morata.
Morata dipastikan bisa bermain melawan Prancis di semifinal Euro 2024. Sebelumnya, beredar laporan keliru yang menyebutkan bahwa Morata menerima kartu kuning saat perayaan gol kemenangan atas Jerman di perempat final, sehingga ia terancam skorsing.
Ternyata, informasi tersebut salah. Wasit Anthony Taylor tidak memberikan kartu kuning kepada Morata. UEFA pun telah menghapus keterangan kartu kuning yang sempat muncul di situs resmi mereka.
BACA JUGA:Mengejar Rekor -- Spanyol Vs Prancis --
"Beberapa hari lalu, orang-orang bilang saya menangis di pinggir lapangan karena saya diberi kartu kuning. Itu tidak benar! Saya menangis karena negara saya, dengan saya sebagai kapten, berhasil masuk semifinal," tutur Morata.
"Saya mencoba menikmati turnamen ini, yang mungkin menjadi pertandingan terakhir saya bersama tim nasional. Di masa mendatang, apa pun yang akan terjadi, biarlah terjadi. Mungkin suatu hari mereka akan merindukan saya. Setiap hari, momen perpisahan semakin dekat, itulah mengapa saya menikmatinya, itulah mengapa saya menangis, itulah mengapa saya akan menangis pada apa pun yang akan terjadi selanjutnya, baik atau buruk," tambahnya.
Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, juga memberikan dukungannya kepada kaptennya dan menyoroti kontribusi Morata baik di dalam maupun di luar lapangan.
BACA JUGA:MU Perpanjangan Kontrak Erik Ten Hag
"Saya sepenuhnya setuju dengannya. Perlakuan yang diterima bintang seperti dia sama sekali tidak adil. Dia memimpin dengan memberi contoh dalam segala hal yang dilakukannya. Saya tidak setuju dengan siapa pun yang menentang Morata. Saya mendukungnya sepenuhnya, baik sebagai pribadi maupun sebagai pemain sepak bola. Dia kapten kami dan kami mendukungnya," ungkap de la Fuente.
Morata sempat dikaitkan dengan kepindahan dari Atletico Madrid musim panas ini. Rumor ini muncul setelah ia mempertanyakan kepercayaan klub kepadanya. Ia sendiri mengaku masih bimbang tentang masa depannya. Ia ingin meraih trofi bersama Atletico, namun di sisi lain, ia merasa tidak dihargai di Spanyol.(disway/nca)