MENGGALA- Pemkab Tulangbawang (Tuba) melakukan penanaman perdana padi Inbrida varietas Inpari 32 di Kecamatan Denteteladas.
Pj Bupati Tuba Qudrotul Ikhwan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program optimalisasi lahan dalam pengendalian inflasi dan penanganan darurat pangan di Kampung Pasiran Jaya, Kecamatan Denteteladas tahun 2024.
Qudrotul yang juga Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung mengungkapkan, Tuba merupakan salah satu daerah lumbung padi di Lampung.
Beberapa kecamatan seperti di Rawajitu Selatan, Rawapitu, Gedungmenang dan Denteteladas merupakan pusat produksi padi di Tuba.
BACA JUGA:Kalah Judi Online, Seorang Sopir Nekat Melukai Perutnya Sendiri, Lho Kok Bisa?
Ia mengungkapkan, kecamatan Denteteladas memiliki lahan baku sawah seluas 11.873 hektare. Dengan luas tersebut Dentteladas mampu memproduksi 4,5 sampai 5 ton padi dan indeks pertanaman (IP) sebesar 200.
"Kecamatan Denteteladas menjadi salah satu lumbung padi andalan Tulangbawang. Jadi setiap tahun sudah bisa melakukan dua kali tanam dan dua kali panen," kata Qudrotul Ikhwan, Kamis 4 Juli 2024.
Pada tahun 2024 ini Kecamatan Denteteladas telah teralokasi program optimalisasi lahan seluas 2.984 hektare. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kampung diantaranya: Pasiran Jaya sebanyak 566 hektare, Teladas 799 hektare, Teladasbaru 939 hektare, Waydente 250 hektare, Dentemakmur 95 hektare, Simpang Lima 150 hektare dan Kekatung 185 hektare.
BACA JUGA:Cinta Ditolak, Sepeda Motor Gebetan Diembat
Selain melakukan penanaman perdana padi Inbrida varietas Inpari 32, Qudrottul juga menyerahkan bantuan kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kecamatan Denteteladas.
Bantuan yang diberikan yakni traktor roda empat sebanyak satu unit untuk gapoktan Dente Bersatu dan Karya Mitra Utama.
Kemudian traktor roda dua sebanyak enam unit, pompa air sebanyak tujuh unit, bantuan benih sebanyak 25 kilogram per hektare atau secara total 74,600 kilogram, kapur dolomit sebanyak 250 kilogram per hektar atau secara total 1461, 50 ton.
"Tentu banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam perjalanannya. Para petani harus terus bersemangat karena mereka adalah pahlawan pangan nasional, bukan hanya di Tulang Bawang atau Lampung, tetapi di Indonesia," tutupnya. (nal/nca)