Golkar Siap Lawan Pengganggu Pemerintah

Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia berpidato saat pembukaan Musda XI DPD Golkar Sulawesi Tengah di Sriti Convention Hall, Palu, Minggu (24/8). -FOTO MOH. SUKRI/BERITASATU.COM -
PALU – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan partainya berkomitmen mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Golkar siap melawan pihak yang mengganggu stabilitas pemerintahan.
Pernyataan itu disampaikan Bahlil saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Sulawesi Tengah di Sriti Convention Hall, Kota Palu, Minggu (24/8/2025).
“Golkar mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran secara murni dan konsekuen, tanpa tawar-menawar,” ujar Bahlil di hadapan ribuan para kader Golkar.
Dia menegaskan Golkar akan menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas pemerintahan dari berbagai potensi gangguan.
“Ibarat kata, kalau ada bibit penyakit yang mencoba mengganggu stabilitas pemerintahan, maka garda terdepan yang akan mengadang adalah Partai Golkar, dari pusat hingga ke daerah. Kapan selesainya? Tergantung Pak Presiden Prabowo,” tegasnya.
Bahlil juga menyampaikan konsistensi politik ini merupakan hasil keputusan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Selain dukungan terhadap pemerintah, Bahlil menegaskan target partai untuk meningkatkan jumlah kursi di Pemilu 2029.
“Capaian seorang ketua umum dan pengurus partai itu diukur dari seberapa besar peningkatan jumlah kursi di parlemen. Saat ini kita memiliki 102 kursi di DPR RI. Target kita ke depan harus lebih dari itu,” ungkapnya.
Sementara, Pembukaan musda ditandai dengan penekanan tombol digital oleh Bahlil, didampingi jajaran petinggi DPP Golkar dan DPD Golkar Sulteng. Musda dihadiri sekitar 2.300 peserta dari seluruh Sulawesi Tengah. Hadir juga kepala daerah, anggota DPR, petinggi partai politik, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Bahlil menekankan musda merupakan forum strategis untuk mengevaluasi program kerja 5 tahun terakhir, merumuskan arah kebijakan untuk 5 tahun ke depan, sekaligus memilih ketua DPD dan formatur baru untuk menyusun kepengurusan partai di tingkat provinsi.
“Sering kali kita mengartikan musda hanya sebagai ajang memilih ketua. Itu memang benar, tetapi belum sepenuhnya tepat,” kata Bahlil.
Menurutnya, Golkar menjunjung tinggi demokrasi dalam pengambilan keputusan sehingga pergantian pimpinan diputuskan lewat musyawarah.
“Golkar adalah partai tua dengan sejarah panjang dalam demokrasi, dan hingga hari ini masih konsisten menggelar musda sebagai bentuk proses demokratis di tingkat daerah,” ujarnya.
Bahlil tiba bersama sejumlah elite Partai Golkar, termasuk Wakil Ketua DPR Adies Kadir, Bendahara Umum Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR Sari Yuliati, serta Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Muhidin Moh Said. Mereka didampingi Ketua DPD Partai Golkar Sulteng, Arus Abdul Karim.
Momen kedatangan Bahlil semakin istimewa dengan penyematan ikat kepala Siga, simbol kebesaran masyarakat Kaili, sebagai bentuk penghormatan budaya lokal.
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng, turut menjemput langsung Bahlil di lokasi acara.
Musda XI ini menjadi ajang konsolidasi besar bagi Partai Golkar di Sulawesi Tengah. Selain kader internal, hadir pula sejumlah tokoh politik, kepala daerah, anggota legislatif, serta para tokoh masyarakat.
Ketua Panitia Musda, Imelda Liliana Muhidin mengatakan sedikitnya 2.000 kader dan simpatisan Golkar hadir dalam agenda yang digelar di Sriti Convention Hall. Panitia juga menghadirkan “Kampung Golkar” yang menampilkan 20 UMKM binaan partai.
Musda Golkar Sulteng mengusung tema nasional “Golkar Solid untuk Indonesia Maju” serta tema lokal “Golkar Menang, Rakyat Sulteng Sejahtera”. Agenda utama Musda adalah pemilihan Ketua Golkar Sulteng periode 2025-2030. (beritasatu/c1/yud)