Bahkan, dia mengaku akan segera berkomunikasi dengan PSI untuk menjajaki kemungkinan anak bungsu Presiden Joko Widodo itu bersanding dengan Anies sebagai calon wakil gubernur.
Sebelumnya, DPW PKB DKI Jakarta resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub November 2024 mendatang.
“PKB DKI Jakarta memutuskan Anies Baswedan menjadi calon tunggal untuk mencalonkan di 2024-2029 Pilkada DKI Jakarta,” kata Hasbiallah.
Sebelumnya diberitakan, nama mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan menjadi salah satu nama bakal calon gubernur Jakarta yang dikirimkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Demikian disampaikan Sekretaris DPD PDIP Jakarta, Pantas Nainggolan, Selasa, 11 Juni 2024. “Sudah disampaikan semua nama-nama yang terjaring, termasuk Anies,” katanya.
Menurut Pantas, surat rekomendasi itu sudah disampaikan ke DPP sebelum Rakernas. Namun, resminya disampaikan secara massal saat Rakernas Partai. “Itu kan masih proses tahap awal, masih akan ada proses tahap berikutnya di DPP,” ungkapnya seperti dilansir dari disway.id.
Pantas menambahkan, tidak ada satupun partai yang dapat mengusung sendiri calon untuk Pilkada di DKI Jakarta 2024. “Kondisi seperti itu mau tidak mau kan harus jadi pertimbangan. Jadi tidak bisa juga ngotot-ngototan,” terangnya.
Pantas mengaku, pihak DPP juga akan melakukan proses penjaringan. Tidak langsung diusung. “Mungkin nanti juga dibantu secara ilmiah, sarana prasarana yang ada termasuk juga nanti hasil survei,” ujarnya.
Dalam pandangannya, hasil survei menjadi sangat penting, karena akan menjadi prioritas di samping dinamika kerja sama antar parpol.
Kendati demikian, Pantas meyakini, DPW partai juga memiliki pertimbangan yang luas dan konkrit serta lebih realistis dengan mengusung nama Anies Baswedan.
“Apapun yang diputuskan itu, DKI Jakarta yakin bahwa itu yang terbaik. dan hasilnya di atas juga pasti ada komunikasi antar partai partai juga,” imbuhnya.
“Karena itu tadi kondisi tidak cukup untuk mengusung. Mau tidak mau kan harus kerjasama, itu juga bisa dipengaruhi oleh figure-figur yang diajukan. Misalnya dari kamu gubernur, dari saya wakil gubernur,” sambung Pantas.
Meski begitu, lanjut Pantas, segala keputusan terkait akan mengusung siapa dan berkoalisi dengan partai mana, itu diserahkan ke pihak DPP PDIP.
“Kalau kita sih di level DKI komunikasi dengan semua partai. Tetapi kan ini kapasitas karena posisinya sebagai ibu kota, posisi DPP-nya kan ada di sini juga. Jadi itu menjadi level nasional juga,” tandasnya. (dsw/c1/abd)