Ditopang Peningkatan Penjualan Tenaga Listrik, Pendapatan PLN Tumbuh Signifikan Mencapai Rp 487 Triliun

Minggu 02 Jun 2024 - 18:46 WIB
Reporter : Mitra
Editor : Maria Mahmud

Sementara, melalui strategi eksten­sifikasi, PLN menciptakan demand listrik baru yang merespons kebutuhan listrik di seluruh penjuru tanah air. Lewat strategi ini PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik perseroan sebesar 4,68 TWh.

“Model layanan yang sebelumnya pasif, statis dan kaku, kami ubah menjadi model bisnis yang aktif, dinamis, dan agile,” ucap Darmawan.

Lewat strategi ekstensifikasi, PLN terus menghadirkan inovasi layanan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine. Sampai dengan Desember 2023 PLN telah menyambung listrik bagi pelaku usaha bidang agrikultur dan kelautan, dengan total daya terpasang  ini sebesar 317 Megavolt Ampere (MVA) dan konsumsi listrik sebesar 153,59 Giga Watt hour (GWh).

“Kami ingin listrik terus menjadi jantungnya pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kami mendorong pelaku usaha di sektor agrikultur melakukan inovasi teknologi berbasis listrik agar lebih modern dan membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibanding dengan menggunakan energi fosil,” ungkap Darmawan.

BACA JUGA:Usulan Bedah Rumah untuk Bandar Lampung Masih Tunggu Verifikasi

PLN juga aktif mendukung pertum­buhan ekosistem kendaraan listrik. Sepan­jang tahun 2023 jumlah home charging telah mencapai 9.393 unit, meningkat lebih dari 10 kali lipat dari tahun 2022. Sementara jumlah SPKLU mencapai 624 unit, meningkat lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2022. Penam­bahan infrastruktur ini mem­buat konsumsi daya untuk kendaraan listrik mencapai 5.401 MWh, meningkat lebih dari 5 kali lipat dibanding tahun 2022. 

Percepatan penyambungan pelang­gan yang dilakukan PLN juga sangat berdampak terhadap peningkatan penjualan di tahun 2023. Sepanjang tahun 2023, PLN berhasil menambah 3,5 juta sambungan pelanggan baru. “Kami terus memperbaiki proses bisnis layanan secara end to end. Ini me­rupakan komitmen kami untuk mening­katkan kepuasan pelang­gan kami,” kata Darmawan.

BACA JUGA:Bersama BRI dan PNM, Pegadaian Buka 47 Co-Location di Lampung

Peningkatan pendapatan diraih bukan hanya dari penjualan tenaga listrik, melainkan juga dari pengem­bangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh. Bisnis tersebut antara lain penye­diaan energi primer untuk pem­bangkit swasta, jasa jaringan tele­komunikasi, peme­li­haraan infrastruktur kelis­trikan, penye­waan peralatan dan infra­stru­ktur kelistrikan, hingga laya­nan kajian proyek kelistrik­an untuk badan usaha lain.

“Cara pandang pengem­bangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” jelas Darmawan.

Sepanjang tahun 2023, bisnis beyond kWh ini sukses menyumbang pendapatan sebesar Rp10,27 triliun. Angka ini melonjak naik 52,57% dibanding tahun 2022 yang sebesar Rp6,73 triliun. (rls/cia)

Kategori :