BANDARLAMPUNG – Sebanyak 1.110 calon Guru Penggerak Reguler dan 45 calon Guru Penggerak Rekognisi angkatan IX dinyatakan lulus menjadi Guru Penggerak. Kelulusan ini diumumkan melalui akun Instagram Balai Guru Penggerak (BGP) Lampung.
Diketahui, secara keseluruhan sudah 9 angkatan Guru Penggerak dengan total 2.883. Jumlah ini masih akan bertambah, mengingat kini masih ada 936 orang yang sedang mengikuti pendidikan Guru Penggerak Angkatan X.
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Lampung Dra. Suriatanti Supriyadi, M.Si. membenarkan hal ini. ’’Alhamdulilah, ada 1.110 Guru Penggerak Reguler dan 45 Guru Penggerak Rekognisi angkatan IX telah lulus menjadi Guru Penggerak," katanya kepada Radar Lampung saat dihubungi, Rabu (29/5).
BACA JUGA:Polres Tulang Bawang Dirikan ATM Dahak Pertama, Ini Tujuannya
Dia menjelaskan, Guru Penggerak Reguler ini dilaksanakan untuk daerah dengan kondisi jaringan memadai dan peserta hasil rekrutmen dari guru yang memenuhi ketentuan.
Sementara, Pendidikan Guru Penggerak Rekognisi dilaksanakan untuk peserta dari unsur pengajar praktik yang belum memiliki sertifikat guru penggerak dan lulus sebagai calon fasilitator. Salah satu syaratnya adalah pernah bertugas minimal 1 kali sebagai pengajar praktik.
"Guru Penggerak, baik yang mengikuti pendidikan melalui jalur reguler maupun rekognisi merupakan pemimpin pembelajaran yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sesuai Permendikbud 40/2021," terangnya.
BACA JUGA:Jadi Ladang Cuan, PRL 2024 Sepi Pengunjung
Suriatanti menambahkan, saat ini sedang dilaksanakan pula persiapan pendidikan guru penggerak Angkatan XI untuk penuntasan Calon Guru Penggerak Angkatan 10. Sedangkan hasil rekrutmen guru penggerak angkatan XI akan melaksanakan pendidikan pada Angkatan XII.
"Rencana rekrutmen Angkatan XII akan dilaksanakan pada Oktober 2024 mendatang," ungkapnya.
Menurutnya, perjalanan pendidikan guru penggerak selama enam bulan tidaklah mudah. Namun demikian, kata dia, pihaknya bersyukur dan berbangga atas perjuangan para calon guru penggerak dengan berbagai keterbatasan, rintangan, dan hambatan hingga berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan gemilang. “Teruslah tergerak, bergerak dan mengerakkan," tandasnya. (gie/c1/fik)