Sarana Menjaga Keselarasan Antarumat

Selasa 21 May 2024 - 21:39 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Taufik Wijaya

BANDARLAMPUNG – Dalam rangka menyambut hari Waisak 2568 BE yang jatuh pada Kamis (23/5), umat Buddha di Lampung menggelar serangkaian kegiatan.

Pembimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Sariyono mengatakan rangkaian acara dimulai 5 Mei lalu dengan melaksanakan karya bakti di Taman Makam Pahlawan. Pada acara ini dilaksanakan upacara penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur.

’’Kami juga melakukan roadshow untuk mendukung kegiatan menyambut Waisak di beberapa kabupaten/kota," ujar Sariyono kepada Radar Lampung.

Kemudian pada 23 Mei 2024, detik-detik Waisak diperingati umat Buddha di wihara masing-masing. "Nanti, pada 23 Juni 2024 diadakan Waisak bersama se-Provinsi Lampung di Hakka Metta Sarana," ucapnya.

BACA JUGA:Kembali Ditangkap, Terpidana Anak Kabur Gunakan Sarung

Pada momen Waisak ini, Sariyono berpesan kepada umat Budha yang ada di Lampung untuk menjaga kerukunan, keharmonisan, dan toleransi. "Ini sesuai dengan program Kementerian Agama terkait dengan moderasi beragama," ucapnya.

Kemudian lanjut Sariyono, umat Budha juga diimbau bisa menjaga keselarasan dengan sesama pemeluk agama Budha maupun umat agama lain. Sehingga umat Budha memiliki peran penting untuk menciptakan kerukunan, kedamaian, dan keharmonisan di tengah masyarakat. 

"Karena kita juga di umat Budha banyak lembaga dan majelis. Keberagaman dan keharmonisan tetap menjadi tema penting dengan meneladani sikap-sikap luhur Buddha Gautama atau Buddha Sakyamuni dengan mengutamakan sikap welas asih, sikap cinta kasih kepada sesama dan semua makhluk," ungkapnya.

Umat Budha di Lampung, disampaikan Sariyono, saat ini berjumlah sekitar 99 ribu. Mereka tersebar di 15 kabupaten/kota se-Lampung. "Hanya satu kabupaten di Lampung yang tidak memiliki rumah ibadah umat Budha, yaitu di Pesisir Barat," tuturnya.

Terkait program untuk umat Budha seperti wisata rohani, Sariyono menyampaikan, pada agama Budha ada Dharma Yatra, yaitu kunjungan ketempat yang dianggap suci oleh umat Budha di India. 

"Tapi kunjungan ini tidak terstruktur, ini sifatnya kelompok masyarakat dan umat yang menyelenggarakan melalui jasa-jasa tour," terangnya. 

"Kalau di Kemenag tidak ada program khusus dalam artian membiayai dan memprogramkan secara rutin. Kita sampaikan ke umat yang punya kemampuan ekonomi bisa melakukan Dharma Yatra kunjungan ke tanah suci Budha di India," sambungnya.

BACA JUGA:Mahasiswi Unila Raih Juara I Pemilihan Duta Bahasa Lampung

Meski begitu, kerjasama dengan pemda juga terjalin dalam membiayai wisata rohani untuk umat Budha di Lampung. "Ya seperti di Pemkot Bandar Lampung tahun ini kalau tidak salah ada 3 orang yang diberangkatkan ke India begitu juga dari Pemprov Lampung ada sekitar 5 orang. Pemda menjalin kerjasama dengan majelis agama untuk menunjuk yang diberangkatkan," tuturnya.

Selain itu, kabupaten/kota di Lampung lainnya juga memiliki perjalanan Dharma Yatra untuk umat Budha ke Borobudur. "Ya karena anggaran terbatas kalau mau ke India. Jadi dengan ke Borobudur lebih banyak yang menerima manfaat," ucapnya.

Kategori :