Untuk itu, terusnya, masyarakat tidak perlu khawatir, sehingga melakukan panic buying. “Pertamina menjamin distribusi dan pasokan tetap tercukupi untuk kebutuhan masyarakat hingga Hari Raya Idul Fitri,” tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina yang terjamin kualitas dan harga sesuai HET, serta tidak membeli LPG 3 Kg di pengecer atau warung.
Menurutnya, di Lampura ada sejumlah pangkalan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan LPG 3 Kg Masyarakat. Yaitu, Evariana Suri, Usman Gani, Andryan Syahputra, Koperasi Wanita Melati, Pangkalan Paringan, Efendi Yusni, Ali Devi Alviyani, Young Agung, Saung Nage, dan Pangkalan Mardiah Dwi.
Selain itu, Pertamina juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat segera melakukan pendaftaran dan pencocokan data NIK Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Keluarga (KK) ke pangkalan LPG terdekat. Fungsinya agar dapat mengakses LPG bersubsidi di pangkalan yang terjamin harga dan kualitasnya.
Pihaknya juga berharap masyarakat dapat menggunakan LPG sesuai peruntukannya. “Karena LPG 3 Kg ini merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus bagi masyarakat yang kurang mampu,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Kotabumi, Lampung Utara, mengaku resah melihat kondisi harga elpiji 3 kg alias gas melon yang kian melejit.
Sudah menjadi tradisi tahunan, harga yang begitu mahal membuat masyarakat kurang mampu kian pusing dibuat dengan naiknya harga elpiji 3 kg.
Harga gas elpiji 3 kg yang sebelumnya Rp22.000 naik menjadi Rp40.000-Rp50.000. ‘’Saya kemarin beli gas elpiji 3 kg Rp40.000. Ada juga yang beli Rp50.000,’’ kata Parida (53), salah satu warga.
Parida mengungkapkan, tingginya harga gas elpiji 3 kg terjadi sejak adanya kelangkaan sebulan terakhir, tepatnya pada pelaksanaan Pemilu 2024 hingga jelang Idul Fitri 1445 H.
“Saya nggak tahu penyebabnya apa. Tapi yang pasti ini sangat meresahkan. Karena semuanya apa-apa naik. Sembako terutama beras juga mahal,” ucap Parida.
Hal senada juga disampaikan Angga (30), warga Kelurahan Tanjungsenang, Kecamatan Kotabumi. Angga menyebut harga gas elpiji 3 kg kini naik sekitar Rp37.000 hingga Rp45.000.
“Harga normal biasanya Rp22.000, sekarang Rp45.000. Saya nggak tahu kalau harga daerah lainnya. Mungkin lebih mahal lagi,” ujar Angga.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Lampura Hendri mengaku pemerintah daerah berkomitmen menjaga ketersediaan barang bersubsidi. Khususnya gas elpiji 3 kg, kata Hendri, saat ini PT Pertamina telah menambah alokasi sebanyak 11.000 tabung untuk disalurkan di Lampura. (jpc/c1/abd)