Setelah menganalisis gambar-gambar tersebut, ia memastikan bahwa gravitasi matahari telah membelokkan cahaya sekitar 1,7 detik busur—persis seperti yang diperkirakan oleh relativitas umum.
Berita itu membuat Einstein menjadi selebriti dalam semalam. Surat kabar memuji dia sebagai pewaris Sir Isaac Newton, dan dia melanjutkan perjalanan keliling dunia untuk memberi kuliah tentang teorinya tentang kosmos.
Menurut penulis biografi Einstein, Walter Isaacson, dalam enam tahun setelah gerhana tahun 1919, lebih dari 600 buku dan artikel telah ditulis tentang teori relativitas.
FBI memata-matainya selama beberapa dekade
Sesaat sebelum Hitler berkuasa pada tahun 1933, Einstein meninggalkan Berlin menuju Amerika Serikat dan mengambil posisi di Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey.
Dukungannya terhadap gerakan pasifis, hak-hak sipil dan sayap kiri telah menimbulkan kecurigaan dari FBI J. Edgar Hoover.
Setelah kedatangannya di Amerika, Biro tersebut meluncurkan apa yang pada akhirnya menjadi kampanye pengawasan selama 22 tahun.
Para agen mendengarkan panggilan telepon fisikawan tersebut, membuka surat-suratnya, dan mencari-cari sampahnya dengan harapan dapat membuka kedoknya sebagai mata-mata subversif atau Soviet.
Mereka bahkan menyelidiki petunjuk bahwa dia sedang membuat sinar kematian. Proyek ini muncul dengan tangan kosong. Saat Einstein meninggal pada tahun 1955, berkas FBI-nya bahkan mencapai 1.800 halaman.
Einstein mendorong pembuatan bom atom dan kemudian menjadi pendukung perlucutan senjata nuklir
Pada akhir tahun 1930-an, Einstein mengetahui bahwa penelitian baru telah menempatkan ilmuwan Jerman itu pada jalur menuju pembuatan bom atom.
Prospek senjata kiamat di tangan Nazi meyakinkannya untuk mengesampingkan prinsip pasifisnya dan bekerja sama dengan fisikawan Hongaria Leo Szilard, yang membantunya menulis surat yamg mendesak Presiden Franklin D. Roosevelt untuk melakukan penelitian atom.
Meskipun Einstein tidak pernah berpartisipasi secara langsung dalam Proyek Manhattan, ia kemudian menyatakan penyesalan mendalam atas peran kecilnya dalam menyebabkan pemboman Hiroshima dan Nagasaki.
“Seandainya saya tahu bahwa Jerman tidak akan berhasil memproduksi bom atom, saya tidak akan pernah angkat tangan,” katanya kepada Newsweek.