BANDARLAMPUNG - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Lampung menjadi perhatian DPRD Lampung, khususnya komisi V yang membidangi kesehatan.
Di mana dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung per 15 Februari 2024, DBD di Lampung mencapai 678 kasus dengan 8 kasus kematian.
Sekretaris Komisi V DPRD Lampung Mikdar Ilyas mengatakan, DBD yang disebabkan nyamuk Aedes saat ini mengalami peningkatan kasus bukan hanya di Lampung.
Untuk di Lampung, kata Mikdar kasus DBD telah mencapai ratusan dengan angka kematian mencapai 8 orang per 15 Februari 2024 lalu.
BACA JUGA:Praktik Prostitusi Dibiarkan Bahaya, Pemkot-APH Harus Bertindak Tegas
"Tentu kita dari Komisi V yang salah satu bidangnya kesehatan berharap Pemprov Lampung mengantisipasi persoalan kasus DBD ini khususnya Dinas Kesehatan," ujar Mikdar Ilyas.
Ia melihat kasus DBD saat ini sedang marak seperti yang dirinya temuinya di Lampung Utara. "Lagi tinggi kasus sekarang, seperti di Lampung Utara sekarang kasusnya banyak," ucapnya.
Anggota Fraksi Gerindra ini meminta Dinkes Lampung untuk melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk melakukan persiapan dan antisipasi kasus DBD di musim penghujan saat ini. "Biasanya cuaca saat ini lebih cepat tumbuh suburnya penyakit DBD. Ini yang kita harapkan kesiapan dari pemda menghadapi persolan DBD khususnya dinkes," ungkapnya.
BACA JUGA:Eva Dwiana Pastikan Perbaikan 13 Talut Jebol
Lanjut Mikdar Ilyas berbagai tindakan harus dilakukan Dinkes, mulai dari kesiapan peralatan yang dibutuhkan, obat-obatan, maupun himbauan atau edukasi kepada masyarakat. Apa-apa yang bisa diperbuat agar persoalan DBD tidak semakin meluas.
"Dinkes provinsi dan kabupaten/kota beri imbauan apa-apa yang menyebabkan berkembangnya nyamuk DBD. Mumpung masih kategori masih bisa diatasi kalau didiamkan ini bisa kayak jamur, bukan ratusan lagi, malah puluhan ribu," sambutannya.