BANDARLAMPUNG - Upaya evakuasi bayi berumur 3 bulan di tengah banjir, Sabtu (24/2) malam, di Rajabasa, Bandarlampung, berlangsung dramatis. Ketinggian air sepinggang orang dewasa membuat seorang bayi bernama Jeni Lara tersebut harus dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi oleh petugas.
Terpantau, ayah bayi dan petugas Damkarmat dan BPBD Bandarlampung harus memanjat pagar di tengah banjir dan kegelapan malam. Itu karena lampu listrik juga tengah padam.
’’Alhamdulillah selamat. Bayi dan orang tuanya sudah dievakuasi ke rumah warga sekitar lokasi yang aman," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung Anthoni Irawan, Sabtu (24/2) malam.
Prosesnya, kata dia, petugas menyelamatkan dahulu bayinya. Lalu diikuti anggota keluarga lainnya.
BACA JUGA:Responsif Banjir, Wali Kota Siaga hingga Subuh
Camat Rajabasa Hendri Satria menyebut banjir yang terjadi merata di Kecamatan Rajabasa. ’’Rata semua tempat, termasuk yang belum lama ini banjir kembali terendam," ungkapnya.
Hendri menyebut banjir ini bisa terjadi karena debit air hujan yang tinggi. Bukan karena tanggul jebol lagi.
’’Bukan, tanggul aman. Tetapi karena intensitas air yang besar kemudian kiriman dari atas diduga jadi penyebab banjir ini," ungkapnya.
Sementara pascabanjir di sejumlah lokasi di Bandarlampung, Minggu (25/2), warga terdampak sibuk melakukan pembersihan. Mulai tempat hingga peralatan rumah tangganya. Bahkan seperti kasur, kursi, dan lainnya terpaksa harus diungsikan ke tempat aman untuk mengantisipasi kejadian banjir terulang karena hujan juga kembali terjadi pada Minggu malam (25/2).
BACA JUGA:Banjir Terparah Dalam 10 Tahun Terakhir
Pantauan Radar Lampung di Jalan Z.A. Pagar Alam, Kecamatan Labuhanratu, dan Jalan Z.A. Pagar Alam, Rajabasa Nyunyai, Bandarlampung, tampak emak-emak dibantu suami masing-masing ikut menjemur perabotan rumah tangga mereka. Mereka berharap cuaca cerah sehingga tidak terjadi banjir lagi.
Warga Gang Beringin, Sari, menyampaikan rumah mereka terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa sehingga harus secepatnya mengungsikan barang-barang. ’’Semua rumah terendam Sabtu malam. Jadi harus segera diungsikan, antisipasi kalau ada banjir kembali," ucapnya.
BACA JUGA:Pembukaan Program Doktor Terapan, Ini Tujuannya!
Sari pun berharap kepada Pemerintah Kota BandarLampung agar mencarikan solusi terbaik untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi banjir serupa. ’’Kami minta solusi terbaik dari Pemerintah Kota Bandarlampung," tuturnya.
Sementara pada Sabtu (24/2) sekitar pukul 23.42 WIB, ratusan warga Kelurahan Rajabasa Nyunyai, tepatnya warga RT 04, RT 05, dan RT 06, sempat mengungsi di Masjid Nurulsalam akibat kebanjiran. Namun, mereka kini sudah kembali ke rumah masing masing.