Banjir Terparah Dalam 10 Tahun Terakhir

MEMANTAU LANGSUNG: Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana memantau langsung pengerukan lumpur dan sedimen sungai saat terjadi banjir di Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Sabtu (24/2) hingga Minggu (25/2) subuh.-FOTO HUMAS PEMKOT BANDARLAMPUNG -

BANDARLAMPUNG – Hujan deras pada Sabtu (24/2) sore dan kembali mengguyur pada Minggu (25/2) hingga malam mengakibatkan beberapa titik di Kota Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Selatan kebanjiran. Bahkan, ketinggian airnya ada yang mencapai 1 hingga 1,5 meter.

Informasi dari tim SAR gabungan, pukul 17.15 WIB, Basarnas Lampung menerima informasi dari warga sekitar Jalan Nyunyai, Rajabasa, Bandarlampung, bahwa telah terjadi hujan lebat yang menyebabkan banjir di pemukiman warga dengan ketinggian 100 hingga 150 sentimeter.

Menindaklanjuti informasi tersebut, Kepala Kantor Basarnas (Kakansar) Lampung Deden Ridwansah pun mengerahkan satu tim bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.

BACA JUGA:Rancangan Kerja Programatik Jadi Harapan Besar Target UIN RIL

Deden menyatakan bahwa info berkembang dan titik banjir semakin bertambah. Bukan hanya di Kota Bandarlampung, tetapi juga Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel). 

Basarnas Lampung, lanjutnya, memusatkan evakuasi di empat kecamatan. Yaitu Kecamatan Natar, Lamsel, serta Kecamatan Sukabumi, Kedamaian, dan Rajabasa, Bandarlampung. 

Basarnas Lampung juga menambah 4 tim rescue untuk melakukan evakuasi bersama tim SAR gabungan. ’’Sampai pukul 24.00 WIB Sabtu (24/2), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 76 jiwa hingga hasil pantauan ter-update di lokasi tersebut alhamdulillah air sudah berangsur turun," ujar Deden, Minggu (25/2).

BACA JUGA:Pembukaan Program Doktor Terapan, Ini Tujuannya!

Diakui Deden memang masih ada beberapa lokasi yang belum terjangkau oleh tim dikarenakan berada di lokasi bantaran sungai dan arusnya masih kencang. ’’Mudah-mudahan banjir segera surut dan warga bisa kembali beraktivitas," harapnya. 

Adapun unsur SAR gabungan yang ikut terlibat, sebutnya, terdiri dari TNI, Polri, BPBD Bandarlampung, Damkarmat Bandarlampung, Damkarmat Lamsel, Pol. PP Bandarlampung, Forum Rescue Relawan Lampung (FRRL), serta masyarakat sekitar dan unsur lainnya. 

Sementara, data dihimpun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung, ada sekitar 11 titik lokasi banjir yang terjadi di Kota Bandarlampung dan sekitarnya pascahujan deras, Sabtu (24/2). Titik-titiknya seperti di Rajabasa Nunyai, belakang Polinela, Perumahan Ragom Gawi, Hajimena, Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Gang Cuek Wayhalim dekat SD 01 Jagabaya, Kalibalau Kencana, sekitaran Universitas Teknokrat Indonesia, serta di Jalan Yos Sudarso Way Lunik.

Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Musri mengatakan dari 11 titik lokasi banjir yang diinventarisasi pihaknya semua berada di dekat aliran sungai. Lokasi-lokasi tersebut, menurut dia, bukan kali pertama terjadi banjir, namun sudah langganan. Seperti di Kelurahan Rajabasa Nunyai, Polinela, dan Kalibalau Kencana.

BACA JUGA:Puluhan Tim Futsal Berlaga dalam DSFT 2024

Banjir yang merendam Bandarlampung dan sekitarnya pada Sabtu (24/2) malam, tandasnya, dapat dikatakan yang terbesar selama sepuluh tahun terakhir. ’’Di mana sebelumnya, banjir besar di tahun 2017 dan 2013," ujar Irfan kepada awak media di Walhi Lampung, Minggu (25/2). (pip/c1/rim)

Tag
Share