JAKARTA - Data terbaru dari IDC mengungkapkan tren pasar perangkat printer di Indonesia mengalami kelesuan pada 2023 lalu.
Berdasarkan laporan bertajuk Worldwide Quarterly Hardcopy Peripherals Tracker, IDC mencatat pasar Hardcopy Peripherals (HCP) Indonesia mengalami penurunan secara tahunan (YoY) sebesar 1,06 persen pada kuartal IV 2023 (Q4).
Penurunan penjualan itu mencakup inkjet, laser, dan serial dot matriks (SDM). Akan tetapi, pada periode sama, pasar HCP masih membukukan peningkatan secara kuartalan (QtQ) sebesar 5,3 persen.
Analis Riset Senior, IDC Asia/Pasifik Leonard Adiarto Sudjono menyampaikan, penurunan ini terjadi karena sebagian besar pengguna akhir di seluruh negeri menunda pembelian perangkat pada kuartal I 2024, terutama karena meningkatnya ketidakpastian politik dan bisnis seputar pemilu Indonesia pada tanggal 14 Februari.
BACA JUGA:BI Siapkan Rp 197,6 Triliun Uang Baru untuk Penukaran saat Ramadhan dan Idul Fitri
"Pada Q4, kami melihat lebih banyak proyek dari sektor pemerintah, sejalan dengan periode puncak pembelian pada akhir tahun untuk mengoptimalkan belanja anggaran. Namun, sektor swasta menunjukkan perubahan dari tahun-tahun sebelumnya, mengadopsi sentimen yang lebih konservatif dan mengurangi pengeluaran mereka untuk perangkat baru, dan memilih untuk menunda pembelian setelah pemilu ketika kondisi politik dan bisnis sudah lebih pasti," jelas Sudjono melalui keterangannya, Rabu (21/2).
Vendor dan saluran penjualan telah melaporkan bahwa sejak Q3, pengguna akhir utama telah menunda investasi besar dan pembelian perangkat. Beberapa perusahaan bahkan menunda kontrak pembelian hingga tahun 2024, setelah pemilu.
Meskipun terdapat ketidakpastian, kuartal IV 2023 masih mencatatkan pengiriman tertinggi pada tahun 2023, terutama didorong oleh peningkatan signifikan dalam pengiriman inkjet. Namun, ketika konsumen Indonesia terus menunjukkan perbaikan sentimen pasar menjelang akhir tahun, vendor semakin mengintensifkan upaya mereka untuk menembus pasar konsumen mainstream.
Hal ini terlihat ketika model printer inkjet baru yang diluncurkan pada tahun 2023 dengan fitur dan fungsi yang lebih tangguh mengalami peningkatan pengiriman secara bertahap, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik untuk produk inkjet, bahkan ketika model lama secara bertahap dihentikan penggunaannya.
BACA JUGA:Perputaran Uang Selama Pemilu Sentuh Angka Rp67,4 Triliun
Epson berdasarkan laporan IDC disebut kembali memegang pangsa pasar tertinggi untuk printer rumah/kantor di Indonesia pada 4Q23, menguasai 64,3 persen pasar berkat keunggulan first mover mereka dalam memperkenalkan model tangki tinta, yang kini semakin populer dibandingkan dengan kartrid tinta.
Canon di tempat kedua masih memegang pangsa pasar tertinggi kedua dengan 17,2 persen meskipun terjadi penurunan pengiriman karena penghentian beberapa model populer secara bertahap
Sementara itu, HP mengikuti posisi ketiga dengan pangsa 11,0 persen, mengintensifkan fokus mereka pada pasar tangki tinta yang sedang berkembang dan Brother berhasil meningkatkan pengirimannya tahun ini dan berhasil menempati posisi keempat dengan pangsa pasar 6,4 persen dengan memperkuat jaringan distribusinya.
Fujifilm berkat kinerja luar biasa di beberapa sektor utama, masih berhasil menempati posisi kelima setelah transisi merek dari Fuji Xerox, meraih pangsa pasar sebesar 0,5 persen hanya dengan merek baru tersebut.
BACA JUGA:Sungai Way Besai di Waykanan Meluap, Rumah Warga Terendam