LAMBAR – Bencana tanah longsor masih terjadi di Kilometer I7, kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat (Lambar).
Teranyar terjadi pada Selasa (20/2) sekitar pukul 07.00 WIB. Musibah ini mengakibatkan satu unit kendaraan roda enam (R6) terjebak karena terjadi penyempitan badan jalan. Akibatnya, jalur Liwa-Krui sempat lumpuh. Berdasarkan informasi yang dihimpun, longsor susulan yang disertai pohon tumbang ini terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang berlangsung sejak Senin (19/2) sore hingga malam hari. Proses evakuasi melibatkan BPBD, TNI-Polri, serta alat berat dari pihak BPJN. Bencana tanah longsor ini untuk kedua kalinya, membuat kesulitan seorang ibu yang hendak melahirkan dari Kabupaten Pesisir Barat. Pasien tersebut terpaksa harus ditandu menyeberangi jalan yang dipenuhi material longsor agar dapat menaiki ambulance Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda yang telah standby. Kepala Ruangan Anak RSIA Bunda Jesa Lindayana mengatakan, sejak ruas jalan Liwa-Krui dilanda longsor, pihaknya memberikan pelayanan jemput bola bagi pasien yang hendak melahirkan dari Kabupaten Pesisir Barat menuju Liwa. Dalam pelayanan penjemputan pasien ini, pihaknya mengerahkan tim ambulans beserta bidan dan perawat. "Pelayanan ini sebagai bentuk antisipasi. Jadi ketika ada pasien yang mau melahirkan dari Pesisir Barat, petugas medis disana kontak kami dulu untuk memperkirakan kapan mereka sampai di lokasi longsor. Setelah itu kita kirim tim ambulance untuk menjemput,” jelasnya. Untuk pasien yang terpaksa ditandu, Jesa menjelaskan, pasien sudah dalam kondisi bukaan lengkap sehingga tidak memungkinkan untuk berjalan kaki. ’’Jadi untuk sampai ke ambulans kami, pasien terpaksa harus ditandu menyeberangi longsor," kata Jesa. Menurutnya, pelayanan jemput bola ini akan terus dilakukan sampai mobilitas kendaraan di jalur Liwa-Krui kembali normal. "Selama lalu lintas Liwa-Krui masih sering terhambat karena longsor, pelayanan penjemputan pasien ini terus kita lakukan, karena pasien melahirkan ini sifatnya darurat jadi harus segera mendapat penanganan yang cepat dan tepat," tandasnya. (rnn/c1)
Kategori :