Prof. Arshad Ahmad dari LUMS Urai Penggunaan IF-AT dalam Penerapan Teaching Learning

Senin 19 Feb 2024 - 20:01 WIB
Reporter : Syaiful Mahrum
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG – Tim HETI Project Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) menghadirkan Prof. Arshad Ahmad, M.B.A., Ph.D. dari Lahore University of Management Sciences (LUMS), Pakistan. Hal ini untuk memberikan materi mengenai peningkatan kemampuan penerapan teaching learning (TL) dan work integrated learning (WIL) di Unila, Senin–Selasa (19–20/2).

Prof. Arshad yang juga konsultan ADB ini menyampaikan materi di hadapan Wakil Rektor Bidang PKTIK Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., Dekan FK Dr. dr. Evi Kurniawaty, S.Ked., M.Sc., para wakil dekan bidang akademik, dan jajaran tim HETI Project Unila di Aula A Lt. 2 FK Unila.

Prof. Arshad menyampaikan materi mengenai Accelerating Cutting-Edge Education through HETI, Doing More with Less: Less Grading more learning. Dalam penerapan teaching learning, Prof. Arshad mengurai penggunaan immediate feedback assessment technique (IF-AT).

Teknik ini memungkinkan individu atau tim untuk menerima umpan balik secara langsung tentang jawaban mereka atas pertanyaan pilihan ganda benar atau salah. Mahasiswa dan grupnya dapat secara progresif merevisi pemahaman mereka tentang tentang pembelajaran serta identifikasi jawaban yang benar.

IF-AT dikembangkan Dr. Mike Epstein dan Beth Epstein yang membahas bagaimana tes pilihan ganda tidak cukup sensitif untuk memberi penghargaan kepada mahasiswa yang mampu mengeliminasi dua jawaban. Melalui metode ini, ide dan penelitian mereka berkembang menjadi metode penilaian IF-AT.

’’Melalui program ini, saya siap berbagi pengalaman dalam rangka meningkatkan reputasi Unila. Kehadiran saya hingga Jumat di Unila bisa dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan para peserta untuk mendukung dan menopang semua kebutuhan pembelajaran yang diperlukan pada pertemuan ini,” ungkapnya.

Sementara Ayi Ahadiat mengapresiasi kehadiran Prof. Arshad secara langsung ke Unila. ’’Hal ini dalam rangka meningkatkan kompetensi para pengajar, khususnya di Unila, untuk menuju world class university (WCU),’’ katanya.

Ayi Ahadiat mengungkapkan, ini sejalan dengan tujuan Unila dalam rangka pemenuhan key performance indicator atau IKU perguruan tinggi secara luas dalam rangka peningkatan kualitas hasil lulusan.

Ayi Ahadiat berharap dengan adanya hal ini maka akan berdampak secara langsung ke kualitas para alumni dalam memenuhi ketercapaian penghasilan melebihi UMR. ’’Saya berharap Prof. Arshad dapat berbagi pengalaman lebih untuk peningkatan kompetensi kolega kami di Unila,” ungkapnya. (rls/c1)

 

Kategori :