M. Azra Lilam Putra dan Putri Ayu Lestari Akan Wakili Lampung di Ajang Duta Bahasa Nasional 2025

Delegasi duta bahasa Lampung melaksanakan kegiatan sosialisasi krida kebahasaan di SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung. -Foto Ist-

BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – M. Azra Lilam Putra dan Putri Ayu Lestari terpilih sebagai Duta Bahasa Provinsi Lampung 2025. Keduanya akan mewakili Lampung pada pemilihan Duta Bahasa tingkat nasional yang digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek di Jakarta pada 8-13 September 2025 mendatang.

Diketahui, Pemilihan Duta Bahasa Lampung 2025 berlangsung sejak Juni lalu. Para peserta telah melalui sejumlah tahapan seleksi, mulai dari uji keterampilan berbahasa, pengetahuan kebahasaan, hingga presentasi program krida. 

Dari puluhan finalis, Azra dan Putri dinilai paling unggul serta mampu mengimplementasikan tiga pilar utama Duta Bahasa, yakni unggul dalam bahasa Indonesia, menguasai bahasa daerah, dan terampil berbahasa asing.

“Menjadi Duta Bahasa bukan sekadar prestise, tapi juga amanah untuk mengajak generasi muda mencintai dan menjaga bahasa Indonesia serta melestarikan bahasa daerah,” ujar Azra usai pengumuman, Sabtu (16/8/2025) lalu.

Putri Ayu Lestari menambahkan, ajang nasional menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkenalkan kearifan lokal Lampung melalui bahasa. “Kami ingin membawa semangat bahwa bahasa Indonesia bisa menjadi sarana pemersatu, sementara bahasa daerah tetap dijaga sebagai identitas budaya,” katanya.

Azra dan Putri memohon doa dan restu dari seluruh Masyarakat Lampung agar mendapat hasil terbaik pada ajang tersebut.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Lampung, dalam keterangannya, menyebut Azra dan Putri adalah sosok yang tepat mewakili Lampung. “Keduanya aktif di berbagai kegiatan literasi dan kebahasaan. Kami yakin mereka mampu bersaing secara nasional,” ujarnya.

Ajang Duta Bahasa Nasional 2025 akan diikuti oleh delegasi dari 34 provinsi. Nantinya, pemenang nasional akan bertugas menjadi mitra pemerintah dalam menyosialisasikan program kebahasaan dan mengembangkan literasi di masyarakat.

Sebelumnya, Azra dan Putri melaksanakan kegiatan sosialisasi krida kebahasaan di SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja sekaligus penilaian Duta Bahasa Nasional. 

Dalam kesempatan itu, keduanya memperkenalkan inovasi “Jelajah Bastera: Petualangan Ika dan Duba di Kerajaan Bastera”, sebuah permainan digital berbasis laman yang mereka kembangkan sebagai media belajar bahasa.

Permainan tersebut berisi lima tantangan kebahasaan, mulai dari sinonim-antonim, padanan istilah, kata baku, penggunaan huruf kapital, hingga imbuhan. Melalui pendekatan berbasis game, diharapkan siswa dapat belajar bahasa dengan cara yang menyenangkan sekaligus interaktif.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman belajar yang sesuai dengan dunia anak-anak dan remaja. Jelajah Bastera bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk memperkaya keterampilan berbahasa,” kata Azra.

Putri Ayu menambahkan, kreativitas dalam pembelajaran bahasa dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda pada bahasa Indonesia. “Bahasa Indonesia adalah identitas kita. Dengan metode yang menarik, siswa akan lebih termotivasi menggunakan bahasa dengan baik dan benar,” ujarnya.

Sekitar 75 siswa dari kelas 7A, 8A, dan 9A mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka menilai permainan tersebut mudah dipahami, seru, dan penuh variasi. “Desainnya lucu, permainannya juga menantang,” ungkap Cassandra Andini, Ketua OSIS SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung.

Tag
Share