Kejari Bandar Lampung Dukung UMKM Naik Kelas dan Ketahanan Pangan

Minggu 19 Oct 2025 - 20:05 WIB
Reporter : Yuda Pranata
Editor : Yuda Pranata

BANDARLAMPUNG – Sinergi lintas lembaga di Kota Bandar Lampung terus diperkuat dalam mewujudkan Asta Cita Presiden RI, terutama dalam bidang ekonomi kreatif dan ketahanan pangan.

Wujud nyata kolaborasi itu tampak dalam Gebyar UMKM Mitra Adhyaksa 2025, yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung dan Pemerintah Kota Bandar Lampung, sejak 17 hingga 19 Oktober 2025 di Gedung Graha Mandala Alam.

Mengusung tema “Bersama UMKM Mitra Adhyaksa”, kegiatan ini menjadi wadah pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin berdaya saing, sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat menuju sistem ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Kajari Bandar Lampung, Baharuddin, M SH.MH, Melalui Kasi Datun Bambang menjelaskan, Kegiatan gebyar UMKM Mitra Adhyaksa ini, merupakan salah satu untuk perkuat ketahanan pangan dari sektor ekonomi kreatif.

> “Melalui gebyar ini kami ingin memperkuat peran Kejaksaan dalam mendukung UMKM agar naik kelas. Bukan hanya dari sisi hukum dan regulasi, tetapi juga penguatan akses, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor,” ujar Bambang Irawan.

Menurut Bambang, Gebyar  ini menyediakan 100 stan UMKM, 70 kuliner dan 30 kerajinan dan 18 stand pelayanan dari berbagai instansi yang juga menjual produk-produk asli Lampung

Rangkaian kegiatan berlangsung meriah. Ribuan pelaku UMKM dan masyarakat antusias mengikuti berbagai program, mulai dari pameran produk unggulan daerah, pendampingan hukum gratis, talk show ekonomi kreatif, hingga seminar literasi hukum yang digelar setiap hari.

Puncak acara berlangsung Minggu, 19 Oktober 2025, dengan kolaborasi besar antara Kejari Bandar Lampung, Kejati Lampung, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), Pemerintah Kota Bandar Lampung, dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

Momen ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia (World Food Day) yang tahun ini mengusung tema “Inovasi Pangan Tradisional Indonesia dengan Mengutamakan Keamanan dan Keseimbangan Gizi.”

Dalam kesempatan tersebut, BPOM menghadirkan layanan informasi dan konsultasi bagi pelaku UMKM, termasuk pendampingan sertifikasi sarana produksi.

Pengunjung juga disuguhi edukasi interaktif tentang keamanan pangan, dengan menampilkan contoh produk pangan dan obat yang tidak memenuhi standar.

Selain itu, Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan ITERA memperkenalkan produk inovatif bernama “Sari Periuk”, yakni minuman probiotik berbahan dasar sari tempe dan ekstrak jeruk.

Kreasi ini menggabungkan protein nabati tinggi dari tempe dengan vitamin C dari jeruk, menghasilkan minuman fungsional yang sehat, bernilai jual tinggi, namun tetap mempertahankan cita rasa autentik pangan tradisional Indonesia.

> “Kami mendukung penuh kolaborasi akademisi dengan pelaku UMKM. Ini bagian dari komitmen Kejaksaan dalam menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus menguatkan ekonomi rakyat,” tutur Kajari Baharuddin melalui Bambang Irawan.

Dalam rangkaian Gebyar UMKM, Kejari Bandar Lampung juga menghadirkan pelayanan dari Jaksa Pengacara Negara (JPN), yang membuka ruang konsultasi gratis bagi pelaku usaha.

Layanan ini meliputi percepatan perizinan usaha, sertifikasi halal, pendaftaran hak kekayaan intelektual, hingga pendampingan dalam memperoleh bantuan modal usaha.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk lanjutan inovasi program “Jaksa Sahabat UMKM”, yang digagas oleh Kasidatun Bambang Irawan, S.H., M.H.

Sinergi antarlembaga ini tidak hanya mendukung pengembangan ekonomi kreatif, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan lokal.

Program Petani Mitra Adhyaksa yang diinisiasi oleh Kejati Lampung menjadi contoh bagaimana kejaksaan turut berperan dalam menjaga kedaulatan pangan dan keberlanjutan pertanian di daerah.

Kegiatan Gebyar UMKM Mitra Adhyaksa mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan pelaku usaha.

Program UMKM mitra Adhyaksa ini pertama kalinya kejari Bandar Lampung perkuat ketahanan pangan melalui sektor ekonomi kreatif dengan program UMKM mitra Adhyaksa UMKM naik kelas

Banyak peserta mengaku merasakan dampak nyata dari acara tersebut, baik dari sisi promosi usaha, peningkatan pengetahuan hukum, maupun perluasan jaringan bisnis.

> “Acara ini luar biasa. Selain membantu kami memasarkan produk, kami juga dapat banyak ilmu hukum dan keamanan pangan. Penjualan kami meningkat drastis,” ungkap Rina, salah satu pelaku UMKM kuliner asal Way Halim.

Selain edukasi dan pameran, panitia juga menyiapkan berbagai hiburan, doorprize, hingga pembagian tiket umrah gratis bagi peserta beruntung.

Suasana hangat dan inklusif membuat acara ini menjadi salah satu gelaran UMKM paling berkesan di Kota Bandar Lampung sepanjang tahun ini.

Melalui kolaborasi strategis antara Kejaksaan, Pemerintah Daerah, BPOM, akademisi, dan masyarakat, Gebyar UMKM Mitra Adhyaksa 2025 menjadi bukti nyata bahwa penguatan ekonomi kerakyatan dapat berjalan seiring dengan edukasi hukum, keamanan pangan, dan inovasi kreatif. (*)

Kategori :