Untuk melancarkan arus kendaraan, petugas dari Satlantas Polres Lampung Selatan melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan kecil ke Gedung Uji Kir Dishub yang berada di seberang lokasi pohon tumbang.
“Lalu lintas sempat macet panjang sekitar 30 menit,” lanjut Ruly.
Dinas Damkarmat mengerahkan dua tim, masing-masing dari Posko Kalianda dan Posko Sidomulyo, untuk melakukan pemindahan pohon tumbang tersebut.
Namun, proses evakuasi sempat terhambat karena terdapat sarang tawon di ranting pohon yang harus ditangani terlebih dahulu.
“Selang dua jam kemudian, atau tepatnya pukul 13.00 WIB, pohon tumbang selesai dipindahkan,” tandas Ruly.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung mengeluarkan peringatan dini terkait meningkatnya potensi hujan lebat disertai petir serta banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Lampung.
Kondisi ini dipicu oleh kombinasi faktor atmosfer dan fenomena astronomi yang memperkuat potensi bencana hidrometeorologi selama sepekan ke depan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Haryanto, menjelaskan bahwa dinamika atmosfer saat ini menunjukkan dukungan kuat terhadap pembentukan awan konvektif yang dapat memicu hujan dengan intensitas tinggi.
“Kami mencatat nilai Dipole Mode Index (DMI) negatif cukup signifikan, yaitu -1,24, yang memicu peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Lampung,” ujar Rudy, Selasa, 7 Oktober 2025.
Selain itu, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase 2 atau wilayah Samudra Hindia turut memperkuat pembentukan awan hujan.
“Belokan angin yang terpantau di wilayah Lampung serta anomali suhu muka laut positif antara 0,5 hingga 2,8 derajat Celcius meningkatkan penguapan dan suplai uap air ke atmosfer. Kombinasi ini menjadikan potensi hujan lebat di Lampung cukup tinggi, terutama pada sore dan malam hari,” jelasnya.
BMKG mencatat nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif di wilayah timur dan barat Lampung sejak 6–7 Oktober, yang menandakan adanya aktivitas konvektif signifikan.
“Kondisi ini berpotensi memicu hujan intens disertai petir dan angin kencang. Warga di wilayah rawan seperti Tanggamus, Pesawaran, Pesisir Barat, dan Bandar Lampung perlu waspada terhadap kemungkinan banjir, genangan air, serta longsor,” tambahnya.
Secara umum, BMKG memprakirakan cuaca Lampung dalam sepekan ke depan akan bervariasi dari cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan lebat dominan pada sore dan malam hari.
Pagi hari: cerah hingga cerah berawan, dengan potensi hujan ringan di sebagian wilayah Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Metro.
Siang hingga sore: hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Mesuji, Pesisir Barat, Pringsewu, Way Kanan, dan Lampung Barat.