UIN Raden Intan Lampung – TSU Rusia Perkuat Kolaborasi Riset Halal

Rabu 17 Sep 2025 - 15:31 WIB
Reporter : Yuda Pranata
Editor : Yuda Pranata

BANDARLAMPUNG – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) kembali mengadakan pertemuan daring melalui Zoom dengan Tomsk State University (TSU) Rusia, Selasa (16/09/2025).

Pertemuan ini membahas kelanjutan Join Research Collaboration on Halal Studies antara kedua kampus.

Pertemuan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Internasional TSU Prof. Artyom Rykun bersama akademisi TSU Prof. Irina A. Kurzina, Evgeniia Zaitseva, Militsa Rakina, dan Elene Shmakova. 

Dari UIN RIL hadir Rektor Prof. H. Wan Jamaluddin Z. MAg, Ph.D.; Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Prof. Andi Thahir MA, Ed.D.

BACA JUGA:Oknum Satpam di Pringsewu Cabuli Bocah SD di Ruko Kosong, Sempat Kepergok Warga

Kemudian, Wakil Dekan I Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan, dan Kerja Sama Fakultas Saintek Rosida Rakhmawati, M.Pd., Ph.D.

Lalu, Ketua International Office Bambang Budiwiranto Ph.D.; Ketua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Fraulein Intan Suri; para Auditor Halal; dan dosen Fakultas Saintek.

Rektor UIN RIL menyampaikan bahwa kerja sama dengan TSU sudah berjalan hampir tiga tahun dan akan terus diperkuat.

“Kami serius menindaklanjuti kerja sama ini, bahkan berencana mempertemukan Prof. Artyom Rykun dengan Menteri Agama. Kolaborasi ini bukan hanya bermanfaat bagi UIN RIL, tapi juga untuk TSU Rusia,” ujarnya.

BACA JUGA:Rumah Petani Kopi di Lambar Ludes Terbakar

Prof. Rykun menyambut baik rencana tersebut. Ia menyampaikan bahwa kunjungannya ke Indonesia, khususnya Lampung, direncanakan pada November mendatang.

Ia mengungkapkan pentingnya memahami standar halal di Indonesia, tidak hanya dari sisi kimia dan analisis, tetapi juga dari pertimbangan keagamaan, politik, dan praktiknya.

“Kami perlu mengetahui perangkat apa yang tersedia di Indonesia dan bagaimana standar halal diterapkan, agar riset bersama ini lebih tepat sasaran,” kata Rykun.

Fokus utama kolaborasi UIN RIL–TSU antara lain pengembangan penanda RNA untuk mendeteksi kandungan non-halal, riset bersama antar-laboratorium, serta pelatihan dosen dan mahasiswa di TSU.

BACA JUGA:Komisi Penyelidik PBB Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza

Kategori :