JAKARTA, RADAR LAMPUNG – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui subholding PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo meluncurkan program pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah rumah ibadah. Inisiatif ini difokuskan pada masjid dan gereja di enam provinsi, dengan target penyelesaian seluruh instalasi sebelum memasuki kuartal IV tahun 2025.
Direktur Utama PalmCo, Jatmiko Santosa, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, keberlanjutan tidak hanya sebatas operasional perkebunan, melainkan juga menyentuh aspek sosial dan spiritual masyarakat.
“Rumah ibadah menjadi pusat kehidupan rohani. Kehadiran energi surya di tempat-tempat ini adalah simbol bahwa keberlanjutan bisa dimulai dari berbagai ruang kehidupan, termasuk ruang keagamaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7).
Hingga kini, total nilai bantuan untuk proyek energi bersih di rumah ibadah tersebut mencapai lebih dari Rp400 juta dan berpeluang terus bertambah. PalmCo juga melibatkan vendor lokal dalam pelaksanaan program, agar manfaatnya semakin luas dirasakan masyarakat sekitar.
Salah satu penerima manfaat adalah Masjid Al Falah di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, yang akan dipasangi PLTS berkapasitas 4 kW. Pengurus masjid, Edi Suwegno, menyampaikan terima kasih atas perhatian PalmCo. Menurutnya, panel surya akan meringankan beban biaya listrik bulanan sekaligus mendukung kegiatan ibadah dan pengajian.
Seorang jamaah, Mahyudin, menambahkan bahwa program tersebut menjadi bukti kepedulian terhadap lingkungan. Ia berharap Masjid Al Falah bisa menjadi pionir dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan di daerahnya.
Di Jambi, Masjid Darul Aufa yang terletak di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Batanghari juga akan mendapat bantuan serupa. Pimpinan masjid, K.H. Syaifuddin, S.Ag., M.Ag., menuturkan bahwa listrik dari panel surya sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas belajar para santri, yang berlangsung sejak dini hari. Pemasangan direncanakan mulai Agustus mendatang.
Program ini juga menjangkau Masjid Nurul Iman di Kabupaten Lampung Tengah. Menurut pengurus, Predi Dana, survei awal telah dilakukan dan kini pihaknya menyiapkan dokumen perizinan. Ia menekankan bahwa listrik yang hemat dan stabil akan memperlancar kegiatan belajar anak-anak di lingkungan masjid.
Tidak hanya masjid, program PalmCo juga menyasar gereja. Salah satunya Gereja Katolik Stasi Santo Kristoforus di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Salah seorang jemaat, Sukiman, menyebut bahwa bantuan tersebut membuktikan program tidak membedakan latar belakang umat. “Dengan adanya panel surya, pengeluaran listrik bisa lebih ringan, dan kegiatan sosial gereja semakin aktif,” ujarnya.
Secara total, akan ada tujuh titik instalasi di enam provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, dan Kalimantan Barat. Sebagian lokasi masih menjalani survei dan pengurusan izin, namun PalmCo optimistis seluruh proyek rampung pada kuartal ketiga 2025. (*)