Laporan Terkatung-Katung di Kepolisian, Korban Rudapaksa Teriak Minta Keadilan
Korban dugaan asusila ditemani orang tua saat melapor ke Polres Lamsel --sumber:ist---
Lampung Selatan - Keluarga dan korban dugaan pemerkosaan insial WA (20) menuntut keadilan paska laporan ke Polres Lampung Selatan dituding terkatung-Katung sejak setahun silam.
Hal itu, disampaikan oleh WA yang mulai merasa perjalanan penanganan kasus dugaan asusila yang terjadi pada tanggal 22 September 2024 lalu, tak kunjung menemui kejelasan dari aparat penegak hukum.
"Kemarin kan saya menjadi korban pelecehan pas diatas kapal, sudah lapor sudah di visum sudah segalanya tapi sampai sekarang (pelaku, red) belum tertangkap," beber WA kepada radarlampung.co, Senin (27/10/2025).
Rupanya, terduga pelaku inisial IH masih satu kampung dengan korban yang sama-sama berasal dari Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Dan mau tak mau, mereka sesekali bertemu muka.
"Dia masih bisa keluar didepan muka, kan saya trauma juga gitu, dia biasa saja tidak merasa takut. Saya trauma lah ketemu sama dia," akunya.
BACA JUGA:Kejati kembali Periksa Kadis PUPR dan Mantan Bupati
Dari situlah, WA mulai mempertanyakan penanganan perkara di kepolisian yang dilaporkan oleh orang tuanya pada tanggal 3 Oktober 2024 lampau. Ia bersikeras menuntut keadilan.
"Sudah satu tahun ini tapi belum ada penjelasan dari polisi. Harapan saya polisi cepat menangkap pelaku saya juga minta keadilan gitu, karena trauma saya lebih berat," ujar WA.
Trauma yang menggelayuti, sempat membuat WA patah semangat menjalani hidup. Hanya dorongan dari orang tua dan keluarga yang membuatnya bertahan hidup.
"Nggak enak, ngapain saya harus hidup lagi. Ya orang tua selalu menyemangati. Orang tua sedih dan suka menangis kalau habis sholat," lirih WA.
Meski WA mencoba untuk tetap kuat, namun ia tak memungkiri jika ada perubahan dalam dirinya saat menjalani keseharian hidup terutama saat berinteraksi dengan lawan jenis.
BACA JUGA:Tertemper Lokomotif, Seorang Pemuda di Lampung Tewas
"Aktivitas kayak biasa saja cuma belum percaya diri ketemu orang, apalagi kalau ketemu lawan jenis," sebut WA.
Sejurus, kakak kandung korban yakni Sri Yulianti turut mengungkapkan, kegundahan atas penanganan perkara yang menimpa adiknya.