Biaya Turun, Haji 2026 Ditetapkan 2 Syarikah
Radar Lampung Baca Koran--
JAKARTA - Komisi VIII DPR bersama Kementerian Haji dan Umrah dijadwalkan menggelar rapat panitia kerja (panja) pada Selasa (28/10) untuk memutuskan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2026.
Rapat ini akan menjadi forum penetapan final besaran biaya haji tahun depan setelah melalui beberapa kali pembahasan.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut pemerintah berkomitmen menurunkan ongkos haji dari Rp89,41 juta menjadi Rp88,40 juta atau turun sekitar Rp1 juta per jamaah.
“Karena amanah presiden memang ongkos haji harus turun,” ujar Dahnil kepada wartawan di Kompleks DPR/MPR, Senin (27/10/2025).
BACA JUGA:Bhayangkara FC Taklukkan Persijap Jepara 2-0
Menurutnya, usulan penurunan tersebut telah dibahas bersama Komisi VIII DPR dan mendapat respons positif. Pemerintah pun menyiapkan sejumlah langkah efisiensi di berbagai sektor biaya penyelenggaraan haji.
“Kami fokus memastikan setiap komponen biaya yang bisa dihemat tanpa mengurangi kualitas layanan,” jelas Dahnil.
Dahnil menegaskan, meskipun ada pemangkasan biaya, kualitas pelayanan haji 2026 tidak akan menurun.
“Perintah presiden jelas, penurunan biaya tidak boleh diikuti dengan penurunan kualitas. Karena itu, kami pastikan efisiensi dilakukan secara selektif,” tegasnya.
Keputusan akhir mengenai biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2026 akan ditetapkan dalam rapat panja Selasa, 28 Oktober 2026 bersama DPR, sebelum disahkan secara resmi dalam rapat kerja gabungan.
Kementerian Haji dan Umrah mengungkapkan alasan hanya menetapkan dua syarikah dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2026.
Keputusan ini diambil setelah sistem delapan syarikah yang diterapkan pada musim haji 2025 dinilai menimbulkan kekacauan dalam pelaksanaan layanan jamaah.
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, evaluasi menyeluruh dilakukan untuk memastikan penyelenggaraan ibadah haji 2026 berjalan lebih tertib dan efisien.
“Tahun 2025 kita memakai delapan syarikah, dan itu kacaunya luar biasa. Untuk memitigasi agar tidak terulang, kita meminimalkan jumlah syarikah,” ujar Dahnil kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/10/2025).