JAKARTA - Anak muda Indonesia kini rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah demi tampil total sebagai karakter favorit mereka dalam budaya populer yang dikenal dengan istilah “cosplay”.
Hal ini terlihat jelas dalam gelaran Anime Festival Asia Indonesia (AFAID) 2025 yang berlangsung beberapa waktu lalu di Jakarta Convention Center (JCC). Acara ini menyedot ribuan penggemar budaya pop, khususnya anime Jepang.
Beberapa pengunjung datang dengan pakaian kasual, sementara lainnya tampil memukau dengan kostum lengkap, wig warna-warni, hingga properti senjata yang membuat mereka tampil persis seperti karakter anime.
Seperti yang bisa diduga, karakter-karakter dari serial shonen populer seperti One Piece dan Chainsaw Man menjadi favorit utama para cosplayer. Serial baru seperti Sakamoto Days yang tayang awal tahun ini pun mulai menarik perhatian.
Namun, menjadi cosplayer bukanlah hobi murah, terutama bagi mereka yang ingin tampil totalitas. Banyak dari mereka bahkan menghabiskan dana dua kali lipat dari upah minimum Jakarta yang kini mencapai Rp 5,4 juta.
Salah satu cosplayer yang mencuri perhatian adalah Siegrish, yang tampil sebagai kera sakti dari gim PS5 Black Myth: Wukong. Ia mengenakan kostum emas penuh detail yang mencolok.
“Saya butuh waktu 6 bulan untuk persiapan. Saya pesan kostumnya, jadi bukan bikin sendiri. Biayanya sekitar Rp 15 juta,” ungkap Siegrish.
Cosplayer lain, Hiki, tampil sebagai Denji dari Chainsaw Man. Ia mengenakan helm dengan mata LED, baju penuh darah palsu seolah baru selesai bertarung, serta gergaji tiruan yang bisa bergerak dan mengeluarkan suara seperti aslinya.
“Total saya habiskan Rp 3,6 juta dan butuh waktu 3 bulan untuk persiapan,” ujar Hiki, 24 tahun.
Tak ketinggalan, Unizen, cosplayer asal Surabaya berusia 22 tahun, tampil sebagai Roronoa Zoro dari One Piece. Ia membeli kaus dari marketplace dan memodifikasinya dengan jahitan khusus.
“Saya sudah pakai wig ini selama dua tahun. Katana-nya sekitar Rp 200.000 satu. Total mungkin sekitar Rp 1,5 juta. Enggak terlalu mahal, kok,” katanya.
Sementara itu, Here Shiki tampil santai namun mengena sebagai Taro Sakamoto, mantan pembunuh bayaran yang kini jadi penjaga toko dalam anime Sakamoto Days. Ia mengenakan kaus kuning, celemek hijau, rambut abu-abu palsu, dan kumis buatan.
“Untuk karakter ini, saya habiskan sekitar Rp 600.000, tetapi untuk karakter lain bisa sampai Rp 800.000,” ujar Shiki.
Ia juga memberikan pandangannya tentang fenomena cosplay di Indonesia. “Saat pandemi Covid-19, banyak orang di rumah saja dan akhirnya menonton anime. Dari situ, cosplay makin populer di Indonesia,” tuturnya.(beritasatu/nca)
Kategori :