BANDARLAMPUNG – Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana berencana merevitalisasi Terminal Induk Rajabasa menjadi kawasan terpadu.
Kawasan ini nantinya mencakup pusat wisata kuliner, ruang pertemuan, serta wadah bagi pelaku UMKM. Proyek ini dijadwalkan mulai digarap pada tahun 2026.
Dalam kunjungannya ke lokasi terminal pada Jumat (18/7), Eva menjelaskan bahwa terminal seluas sekitar 13.000 meter persegi tersebut saat ini masih berada di bawah pengelolaan Dinas Perhubungan, namun potensial untuk dikembangkan sebagai ruang publik yang bermanfaat bagi warga.
BACA JUGA: Itera Jajaki Kerja Sama dengan Kedubes Prancis
“Kita sudah lihat langsung, dan Insyaallah lokasi ini akan diubah menjadi tempat yang lebih hidup, bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai ruang pertemuan dan pusat kuliner UMKM,” ujarnya.
Eva mengungkapkan bahwa kawasan terminal dalam beberapa tahun terakhir nyaris tidak memiliki aktivitas signifikan. Area tersebut lebih sering dimanfaatkan oleh pengemudi kendaraan hanya untuk beristirahat.
Melihat kondisi tersebut, Pemkot berinisiatif menghidupkan kembali kawasan itu melalui pendekatan ekonomi kreatif dan pemberdayaan pelaku usaha kecil.
“Semoga nanti tidak sepi lagi. Insyaallah kita mulai pembangunan tahun depan,” katanya menegaskan.
Selain aspek fungsional, Eva juga menyoroti pentingnya unsur keindahan dalam penataan ulang kawasan. Ia menyebutkan bahwa bagian depan terminal dan gerbang utama akan menjadi fokus penataan agar dapat menarik minat masyarakat.
“Gerbangnya harus menarik karena itu jadi wajah utama kawasan ini. Tapi tentu akan kami bahas dulu dengan Dinas PU dan para perancangnya, supaya pembangunan sesuai kebutuhan dan estetika,” jelasnya.
Eva juga menekankan bahwa Pemkot akan melakukan perencanaan matang dan kajian teknis terlebih dahulu sebelum proyek dimulai, guna memastikan pembangunan berjalan optimal.
Ia berharap Terminal Rajabasa ke depan bisa berkembang menjadi pusat ekonomi lokal dan ruang interaksi sosial bagi masyarakat Bandar Lampung, bukan hanya sekadar tempat transit kendaraan umum.
Sebelumnya Taman UMKM Sukaraja di Kota Bandarlampung terpantau sepi dan memprihatinkan, baik dari pedagang maupun pengunjung.
Dinas Perindustrian (Disperin) pun berupaya mengembangkan kawasan tersebut. Juga meningkatkan aktivitas perniagaan di sana.
Kepala Disperin Dedeh Ernawati menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memajukan Taman UMKM Sukaraja. Untuk mencapai target, Disper menggandeng berbagai pihak, seperti Dinas Pariwisata Bandarlampung dan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo).