Sidak, Beras Oplosan Ditemukan di Lampung?

Jumat 18 Jul 2025 - 20:47 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Yuda Pranata

Senada, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol, menyampaikan, pihaknya juga belum menerima laporan resmi mengenai dugaan tersebut. Namun, Dinas Perdagangan akan tetap bergerak cepat dengan melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar.

“Insyaallah besok kita mulai turun ke pasar tradisional, walaupun sampai saat ini belum ada laporan ke kita,” kata Wilson.

Pihaknya  berharap hasil sidak dapat memastikan kondisi peredaran beras di Bandar Lampung tetap aman dan tidak ditemukan adanya praktik curang seperti pengoplosan.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan jika menemukan hal yang mencurigakan terkait kualitas beras yang dijual di pasaran.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi II DPRD Kota Bandar Lampung, Agusman Arif, menanggapi isu beredarnya beras oplosan yang belakangan ramai diperbincangkan, Kamis, 17 Juli 2025.

Dirinya menegaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menemukan peredaran beras oplosan di pasar tradisional Kota Tapis Berseri.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Berdasarkan pemantauan, beras oplosan belum ditemukan di pasar tradisional. Namun, kami justru menemukannya di beberapa pasar modern seperti minimarket,” ujar Agusman saat diwawancarai.

Agusman juga membenarkan bahwa produk beras dengan merek Sovia dan Sania telah beredar di beberapa gerai minimarket . Kedua merek tersebut diketahui masuk dalam kategori beras premium yang umumnya dikonsumsi masyarakat kelas menengah ke atas oleh Pemerintah pusat 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa produk-produk tersebut bukan berasal dari Kota Bandar Lampung. “Berdasarkan penelusuran kami, produsen dan distributor beras tersebut berasal dari daerah sekitar seperti Pesawaran, Tanggamus, dan Pringsewu. Hingga kini belum ada distribusi dari dalam Bandar Lampung,” jelasnya.

Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Komisi II akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak), khususnya di pasar-pasar tradisional. Hal ini mengingat pasar tradisional merupakan tempat utama interaksi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok.

“Kami akan turun langsung melakukan sidak. Ini penting karena pasar tradisional bersentuhan langsung dengan masyarakat luas,” tegasnya.

Agusman juga mendorong Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandar Lampung untuk tetap aktif dan sigap dalam melakukan pengawasan, termasuk di pasar modern.

 “TPID selama ini aktif di pasar tradisional, tapi kami harapkan pengawasan diperluas ke pasar modern apabila ada indikasi penyimpangan,” ujarnya.

Sebagai penutup, Agusman mengimbau masyarakat agar waspada dan segera melapor jika menemukan indikasi adanya beras oplosan di lapangan.

 “Kami mengimbau masyarakat untuk aktif melapor kepada dinas terkait atau langsung ke Komisi II DPRD. Kami akan segera tindak lanjuti laporan tersebut,” pungkasnya. (rur/mel/c1/yud)

 

Tags :
Kategori :

Terkait