Indonesia sendiri baru bergabung dengan BRICS tahun ini bersama Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA), menjadikan jumlah anggota BRICS menjadi 11 negara.
Saat ini, Indonesia tengah mendapat ancaman tambahan tarif 32 persen dari Donald Trump. Jika ditambah 10 persen, Indonesia akan menerima tambahan tarif 42 persen.
Menanggapi hal itu, Airlangga mengatakan tidak ada tambahan tarif bagi Indonesia. Bahkan, Airlangga menyebut tarif 32 persen ke Indonesia batal diterapkan pada awal Agustus ini.
"Pertama tambahan (10 persen) itu tidak ada, kedua waktunya kita sebut post, jadi penundaan penerapan (tarif 32 persen, Red) untuk selesaikan perundingan yang sudah ada," ujar Airlangga.
"Jadi kemarin dalam pertemuan di Amerika, apa yang diusulkan Indonesia akan berprosess lanjutan," tambah Airlangga.
Menurut Airlangga, dalam 3 minggu ini diharapkan akan ada finalisasi akan besaran tarif tersebut. "Ada finetuning daripada proposal apa yang sudah diperdengarkan," tuturnya. (beritasatu.com/c1)