MENGGALA - Jabatan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tulangbawang (Tuba) berganti. Sebelumnya, jabatan Sekkab diemban Anthoni.
Namun saat ini, Ferly Yuledi dipercaya menjadi pelaksana tugas (Plt.) Sekkab Tuba. Ia sebelumnya merupakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Sementara itu, Anthoni kini mendapat tugas baru sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Ini lantaran masa jabatan Sekkab sudah habis. Saat prosesi pelantikan, Pj. Bupati Tuba Qudrotul Ikhwan berpesan kepada Anthoni untuk tetap mengawal jalannya roda pemerintahan. ’’Saya sangat berharap kepada Pak Anthoni dapat selalu mengawal jalannya roda pemerintahan di Tulangbawang," tuturnya. Selain jabatan Sekkab yang diisi Plt, jabatan Kepala Dinas Pendidikan Tuba kini juga sama dijabat Plt. Sebelumnya, jabatan Kadis Pendidikan dijabat Ristu Irham.Kini Plt. Kadis Pendidikan adalah Holil. Ristu Irham mendapat tugas baru sebagai Kepala Dinas Sosial Tuba. Diketahui, gerbong mutasi di lingkungan Pemkab Tuba bergerak. Enam pejabat pimpinan tinggi pratama resmi dilantik oleh Penjabat (Pj.) Bupati Qudrotul Ikhwan di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati, Jumat (27/10). Enam pejabat eselon II yang dilantik Pj Tuba yakni Anthoni sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan. Kemudian Firmansyah sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Lalu Amri Alvis sebagai Kepala Dinas Perhubungan. Thuhir sebagai Kepala Dinas Perdagangan. Selanjutnya Penliyusli PNR sebagai Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja. Terakhir yakni Ristu Irham sebagai Kepala Dinas Sosial. Qudrotul Ikhwan mengatakan, pelantikan pejabat tersebut merupakan hasil seleksi jabatan yang dilakukan. Qudrotul yang juga Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Lampung tersebut menjelaskan, para pejabat yang dilantik merupakan putra terbaik daerah dan diharapkan mampu menjaga marwah Pemkab Tuba. Ia menerangkan pejabat yang dilantik ini merupakan orang-orang yang terpilih. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan kinerja yang baik selama bertugas di tempat sebelumnya. "Tunjukanlah kinerja terbaik. Bukan hanya untuk pejabat yang baru dilantik, tapi seluruh pejabat eselon II," pesannya. Qudrotul , dalam sebuah pelantikan tidak dipungkiri ada yang merasa senang dan sedih. Terlepas dari itu, hal ini salah satu konsekuensi dari menjadi seorang ASN dan pejabat publik yang tidak ditentukan oleh waktu. "Jabatan ini tidak seperti bupati atau presiden dengan masa jabatan lima tahun, tetapi kalau kita sebagai pejabat struktural bisa kapan saja," tutupnya. (nal/c1/nca)
Kategori :