Berkelahi, Siswa SMP di Pesisir Barat Tewas

Radar Lampung Baca Koran--

BANDARLAMPUNG - Seorang siswa SMP Negeri 12 Krui, Pekon Tanjungjati, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), meninggal dunia setelah diduga terlibat perkelahian dengan teman sekelasnya.

Insiden tragis ini terjadi pada Senin (29/9) dan langsung menyita perhatian publik, mulai kalangan pendidik, aparat kepolisian, hingga masyarakat.

Korban diketahui bernama Julian, remaja berusia 13 tahun yang masih duduk di bangku kelas VII. Berdasarkan informasi yang dihimpun, perkelahian itu melibatkan Julian dengan seorang rekannya berinisial S, yang juga pelajar kelas VII di sekolah yang sama. 

BACA JUGA:Bang Aca Dorong Optimalisasi Data Statistik untuk Kebijakan Daerah

Peristiwa tersebut berlangsung di ruang kelas saat jam belajar. Dalam perkelahian itu, korban mengalami luka parah akibat tusukan dan robekan benda tajam yang diduga berupa gunting.

Usai kejadian, Julian sempat dilarikan ke Puskesmas Biha untuk mendapat pertolongan medis. Namun, nyawa remaja tersebut tidak tertolong meski tim medis telah berupaya maksimal. Kabar meninggalnya Julian segera menyebar cepat dan menimbulkan duka mendalam, terutama bagi keluarga, pihak sekolah, serta lingkungan pendidikan di Pesbar.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesbar, Marnentinus, S.IP., melalui Plt. Kepala Bidang Pendidikan Dasar, PAUD, dan PNFI, Hadianca, S.E., membenarkan insiden memilukan tersebut. Menurutnya, setelah menerima laporan dari pihak sekolah sekitar pukul 10.30 WIB, ia bersama tim Disdikbud langsung menuju lokasi kejadian sekaligus mendatangi Puskesmas Biha.

“Kami tentu sangat terkejut dengan adanya kejadian bullying dalam hal ini perkelahian hingga menyebabkan seorang siswa meninggal dunia. Tentu hal ini sangat kami sayangkan dan menjadi keprihatinan mendalam,” kata Hadianca.

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh, korban bersama pelaku berinisial S terlibat perkelahian di ruang kelas yang berujung pada kematian Julian. 

Pihak Disdikbud Pesbar juga segera melakukan pendampingan, mengingat jenazah korban harus dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian.

“Kami akan melakukan pendampingan penuh karena jenazah akan diotopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengetahui kronologi lengkap peristiwa ini,” jelasnya.

Duka dan keprihatinan serupa juga disampaikan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pesbar, Irhamudin, S.KM. Ia menegaskan, meski pelaku masih anak-anak, pihaknya bersama tim tetap akan melakukan pendampingan hukum dan psikologis. Selain itu, tim juga langsung berkoordinasi dengan Polres Pesbar.

“Yang pasti, DP3AKB akan melakukan pendampingan terhadap pelaku, karena bagaimanapun dia masih di bawah umur,” katanya.

Selain itu juga, kata dia, tim akan turun langsung ke SMPN 12 Krui untuk investigasi sekaligus melakukan sosialisasi terkait bahaya bullying, serta memberikan dukungan kepada keluarga korban yang kini tengah berduka mendalam.

Tag
Share