“Ketersediaan beras pada Februari hingga Mei 2025 mencapai 1.051.067 ton, sementara kebutuhan konsumsi hanya sekitar 284.531 ton. Ini menunjukkan Lampung memiliki kapasitas lebih dari cukup untuk mendukung pasokan pangan ke wilayah lain, termasuk Jakarta,” jelasnya.
Mirza menjelaskan, kerja sama ini, tak hanya memberikan jaminan suplai bagi Jakarta, tapi juga membuka peluang peningkatan ekonomi bagi petani dan pelaku usaha pangan di Lampung.
“Kami ingin agar kerja sama ini membawa manfaat ganda, baik bagi Jakarta sebagai konsumen utama, maupun bagi masyarakat Lampung yang semakin sejahtera,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso, menyambut baik komitmen Lampung. Menurutnya, keberadaan Lampung sebagai pemasok sangat krusial untuk menjaga ketersediaan pangan di Jakarta yang merupakan pusat konsumsi nasional.
“Potensi Lampung sangat besar, terutama dalam hal beras dan komoditas lainnya. Kami berharap kerja sama ini segera terealisasi untuk memperkuat rantai pasok pangan Jakarta,” ujarnya. (adpim/pip/c1/abd)