JAKARTA - Pedro Acosta menjadi sorotan utama pada bursa transfer MotoGP 2025. Kendati masih terikat kontrak dengan KTM hingga 2026, penampilannya yang dinilai sangat menjanjikan membuat Honda dan Ducati tertarik merekrutnya.
Situasi keuangan KTM dan kecilnya jaminan pengembangan motor RC16 membuat masa depan Acosta kian spekulatif.
Setelah manuver Jorge Martin yang berniat mengaktifkan klausul keluar dari kontraknya bersama Aprilia Racing, Direktur Olahraga Aprilia Factory MotoGP, Massimo Rivola, segera melakukan komunikasi dengan Albert Valera selaku agen Jorge Martin.
Solusi atas situasi ini akan diputuskan setelah GP Misano, dan sejak itu isu tersebut mulai mereda.
Saat ini perhatian dunia MotoGP tertuju pada Pedro Acosta, pembalap muda Red Bull KTM Factory.
Acosta yang sebelumnya memperkuat KTM GASGAS Tech3, mencuri perhatian setelah dinobatkan sebagai Rookie of the Year 2024 dan finish di peringkat keenam klasemen akhir pembalap, dia hanya terpaut dua poin dari Brad Binder yang berada di peringkat kelima dengan 217 poin.
Tetapi performa Acosta tidak mampu menutupi krisis yang sedang melanda KTM. Holding KTM dilaporkan mengalami kesulitan keuangan dan sedang menjalani restrukturisasi, hingga memaksa tim pabrikan dan satelit mereka lebih bijak dalam mengelola anggaran.
Kondisi tersebut memicu spekulasi soal masa depan Acosta. Kendati tidak pernah menyatakan secara terbuka terkait ketidakpuasannya, ketidakjelasan pengembangan motor RC16 versi 2025 membuat Acosta dan rekan-rekannya kesulitan bersaing dengan dominasi Ducati.
Hingga seri ke-6 MotoGP 2025 di GP Le Mans, Acosta menjadi satu-satunya pembalap KTM di posisi 10 besar klasemen, unggul tiga poin dari Ai Ogura (Aprilia TrackHouse) dan tertinggal dua poin dari Fermin Aldeguer (Ducati Gresini).
Situasi tersebut menarik minat dua pabrikan besar: Honda HRC dan Ducati. Kendati Pedro Acosta masih terikat kontrak dengan KTM hingga 31 Desember 2026, tim peminat harus siap membayar penalti jika ingin membawanya lebih cepat.
Dalam hal ini, Honda memiliki kekuatan finansial untuk melakukannya. Sedangkan itu, Ducati juga menunjukkan ketertarikan besar terhadap Acosta, meskipun kondisi internal belum ideal untuk negosiasi.
Dari enam pembalap yang dikontrak, hanya Franco Morbidelli dari tim Ducati VR46 Racing yang belum mengamankan masa depan.
Morbidelli yang berada di posisi keempat klasemen saat ini, dianggap sebagai aset emosional dan historis bagi VR46 Academy.
Sedangkan Fabio Di Giannantonio yang bukan bagian dari VR46 Academy mungkin lebih mudah digeser.
Tetapi kontraknya langsung berada di bawah Ducati Corse, dan segala keputusan terkait posisinya berada di tangan Gigi Dall’Igna selaku manajer tim balap Ducati MotoGP.