Kondisi ini menjadi potensi ancaman terjadinya bencana," paparnya.
Kesiagaan ini, lanjut Ketua Karang Taruna Lampung tersebut, salah satunya didasarkan pada perkiraan BMKG bulan Desember 2023 dan beberapa bulan ke depan yang mulai memasuki musim hujan dengan intensitas curah hujan yang terus meningkat sehingga puncaknya terjadi nanti pada Februari 2024.
"Untuk itu saya mengimbau kepada semua leading sektor untuk saling berkomunikasi dan koordinasi secara terencana dan terpadu menghadapi perubahan musim ke depan," tandasnya.
Usai apel siaga, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan kesiapsiagaan peralatan penanggulangan bencana seperti light tower, kapal tempel, bantuan untuk korban bencana, mesin sinso, mesin pemecah beton dan kendaraan damkar serta ambulans. (*)