Sektor Otomotif Ikut Terguncang Gejolak Ekonomi Dunia

Kamis 01 May 2025 - 20:39 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

 

Pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, pendapatan tumbuh sebesar 3 persen YoY menjadi Rp3.934 miliar selama Kuartal I 2025 didorong oleh pendapatan penjualan sepeda motor serta segmen purnajual. 

 

Kinerja MPMulia cukup stabil dengan mencatat pertumbuhan sebesar 2 persen yang didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata, di tengah penurunan penjualan sepeda motor nasional sebesar 3 persen YoY selama Kuartal I 2025. Sementara itu MPMMotor tumbuh sebesar 7 persen YoY, didukung oleh volume penjualan yang stabil serta kenaikan harga jual rata-rata. 

 

Pada segmen purnajual, pendapatan distributor meningkat sebesar 3 persen YoY, sedangkan pendapatan ritel tumbuh sebesar 34% YoY, didorong oleh peningkatan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan servis. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba kotor naik sebesar 3 persen YoY menjadi Rp316 miliar, dengan margin laba kotor yang tetap relatif stabil.

 

Segmen bisnis asuransi MPMInsurance menghadapi tantangan di Kuartal I 2025 ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 6 persen YoY menjadi Rp67 miliar, terpengaruh oleh kinerja sektor leasing untuk produk kendaraan bermotor yang lebih lemah.

 

Sementara itu, produk properti tetap relatif stabil, dan kontribusi dari produk lainnya, terutama produk rekayasa, masih menunjukkan pertumbuhan yang keduanya mendapatkan manfaat dari sinergi yang ada di seluruh grup.

 

Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 5 persen YoY berkat segmen penjualan mobil bekas melalui Auksi yang tercatat meningkat sebesar 11 persen YoY, terutama didorong oleh kendaraan komersial, meskipun margin tercatat lebih rendah 11 persen YoY. 

 

Sementara kombinasi pendapatan dari sewa kendaraan dan pengemudi mengalami penurunan 0,1 persen YoY disebabkan adanya efisiensi biaya dari beberapa sektor industri. Kontraksi margin di semua lini bisnis menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14 persen YoY.

 

Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI) pendapatan bersih Kuartal I 2025 tercatat turun sebesar 21 persen YoY, terutama disebabkan oleh penghentian pembiayaan mobil dan pembiayaan korporasi. Namun, inisiatif peningkatan kualitas aset dan efisiensi

Tags :
Kategori :

Terkait