BANDARLAMPUNG - Setelah diberhentikannya Arinal Djunaidi sebagai Ketua Umum (Ketum) KONI Lampung.
Pengurus KONI Lampung menggelar rapat koordinasi untuk persiapan Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) untuk memilih Ketua Umum KONI Lampung yang baru, pada Selasa (29/4).
Pelaksanatugas (Plt.) Ketum KONI Lampung, Budhi Darmawan mengatakan pelaksanaan Musprovlub di-deadline hingga bulan Oktober mendatang untuk memilih Ketua Umum KONI Lampung pengganti Arinal Djunaidi yang sudah diberhentikan KONI Pusat.
Ia mengatakan dalam rapat itu ada berbagai masukan dari pengurus terkait jadwal Musprovlub yang diperkirakan dapat lebih cepat dari tenggat waktu semula.
"Tadi beberapa masukan menyarankan kita gelar di bulan September. Tapi saya sampaikan kita usahakan tidak terlalu lama, kita perkirakan 2 bulan dari sekarang," katanya.
Kemudian, disebutkan terkait mekanisme pemilihan dan syarat calon Ketum KONI, dirinya mengatakan semuanya akan disusun oleh tim.
Namun idealnya, calon Ketum KONI harusnya sosok yang mengerti olahraga dan mau berkorban untuk kemajuan olahraga Lampung.
"Tim yang akan menyusun peryaratannya, bukan dari saya pribadi dan tentunya tidak boleh melanggar AD/ART. Idealnya calon Ketum harus mengerti olahraga, mau mengorbankan waktu mengurus KONI dan cabor," ujarnya.
Selain itu, calon ketum juga harus memiliki visi, gagasan dan program yang bisa menyukseskan prestasi Lampung di masa mendatang.
"Ketum KONI harus punya gagasan, punya program untuk pembinaan dan perbaikan organisasi serta meningkatkan prestasi. Karena KONI kan tugasnya adalah pembinaan olahraga. Pembinaan atlet ada di cabor, KONI tugasnya memfasilitasi," tambahnya.
Budhi menyebut, calon Ketum KONI bisa berasal dari internal KONI Lampung, atau dari eksternal, tetapi yang pasti harus memenuhi kriteria yang ditetapkan.
"Iya bisa dari internal bisa juga dari eksternal. Banyak tokoh yang memenuhi kreiteria itu. Nanti yang memilih adalah yang punya suara yaitu pengurus cabor dan KONI kabupaten/kota. Kita serahkan sesuai mekanisme Musprovlub itu," tegasnya.
Setelah terpilih melalui Musprovlub, selanjutnya Ketum KONI defenitif akan membentuk kepengurusan KONI Lampung masa bhakti 2025-2029.
"Nantinya ketua umum defenitif yang membentuk pengurus baru. Jadi akan ada formatur, bisa formatur tunggal bisa beberapa untuk menyusun kepengurusan," pungkasnya.
Terkait pemilihan ketum ini, Budhi memastikan tidak akan maju sebagai calon ketum pada Musprovlub KONI karena harus netral menjalankan tugas.
"Saya nggak boleh maju, karena Plt memang tidak boleh maju. Jadi harus netral untuk mempersiapkan supaya bisa berlangsung dengan baik," tutupnya.(jen/rls/nca)