MEMELIHARA kucing ketika memiliki balita menjadi tantangan bagi Elvi Robiatul Adawiyah dan Gunawan Wibisono, suaminya. Selain harus rajin bersih-bersih, keduanya juga memastikan bahwa buah hatinya bisa berteman dengan Thomas dan Charlie.
Di sebuah rumah mungil yang berada di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, suasana pagi hari selalu riuh. Tangis, tawa, dan... suara mengeong. Di rumah tersebut, pasangan muda Elvi dan Gunawan tinggal bersama dua balita mereka Azkiara Telaga Wibisono dan Izkian Gunung Wibisono, serta dua kucing kesayangan mereka yang diberi nama, Thomas dan Charlie.
Bagi Elvi dan Gunawan, membesarkan balita sambil menjadi pawrents adalah rutinitas yang penuh tantangan tetapi juga menyenangkan. ’’Memang agak repot, budget juga jadi lebih. Tapi, kami sudah sayang Thomas dan Charlie,’’ ujarnya kepada Jawa Pos beberapa waktu lalu.
Kucing, ungkap Elvi, bukan hanya sekadar hewan peliharaan. Momen-momen kecil yang dilalui bersama Thomas dan Charlie menjadi penghilang stress. Suara dengkuran (purring) kucing ternyata bukan cuma menggemaskan, namun juga bisa menenangkan. ’’Si kakak (Azkiara, Red) bahkan bilang anabul itu adek-adeknya. Karena kakak sudah biasa interaksi dengan kucing, dia senang kalau sudah elus-elus kucing. Untungnya kucingku semua rajin kami mandikan, jadi semuanya tenang,’’ tuturnya.
Kehadiran dua hewan berbulu tersebut membuat Elvi harus ekstra dalam menjaga kebersihan. Terutama pada area bermain anak. Penempatan litter box di sudut khusus yang aman dari jangkauan balita. Makanan dan minuman kucing juga ditaruh di posisi yang mudah dijangkau oleh si kucing, bukan si kecil.
Dari interaksi bersama dua kucingnya, baik Azkiara maupun Izkian, belajar mengenal perasaan dan empati. Kedua bocah tersebut seolah tahu kapan harus bersikap lembut, dan ketika kucingnya butuh ruang. Elvi meyakini, kehadiran Thomas dan Charlie memberi kontribusi besar dalam tumbuh kembang anak-anaknya. ’
’Thomas itu manja sekali. Dia hanya mau bila kami yang memandikan. Kalau dibawa grooming ke pet shop pasti cranky. Karena bonding dengan kami dan anak-anak itu sangat dekat,’’ tuturnya.
Kendati begitu, Elvi dan Gunawan menetapkan beberapa peraturan untuk anabul mereka. Baik Thomas dan Charlie tidak boleh tidur di kasur Azkiara maupun Izkian.
Beruntung, tak ada anggota keluarga yang memiliki alergi khusus. Dengan begitu interaksi antara anabul dan si kecil tetap bisa terjaga dengan baik.
’’Anabulku itu suka sekali sama bayi, bayiku juga suka sama mereka. Karena sedekat itu interaksi sejak saat aku hamil. Jadi terbawa sampai sekarang. Tapi yang jelas harus rajin bersih-bersih, aku sampai punya tiga jenis vacuum cleaner karena punya kucing,’’ jelasnya. (jp/nca)
Kategori :