JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menjelaskan alasan pemerintah memilih Huayou untuk investasi baterai kendaraan listrik (EV) menggantikan posisi LG. Rosan beralasan lamanya negosiasi sejak 2020 membuat pemerintah memutuskan mengakhiri kerja sama investasi dari LG.
Di sisi lain, perusahaan Tiongkok Huayou menyampaikan minat yang serius untuk investasi. Karena itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengeluarkan surat pemberhentian kerja sama dengan LG.
"Jadi surat itu dikeluarkan karena memang dari Huayou itu memang berminat untuk berinvestasi, karena mereka teknologinya juga sudah ada," ujar Rosan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Di samping itu, lanjut Rosan, Huayou juga sudah berinvestasi di Indonesia di bidang yang hampir sama. "Ya, mereka sudah berinvestasi sebelumnya bahkan jauh lebih besar (nilai investasinya). Mereka pun sudah berinvestasi di mana? Di daerah Weda Bay juga. Jadi, mereka sudah sangat-sangat paham," jelasnya.
Dengan masuknya Huayou, nilai investasi di sektor tersebut tidak berubah. Hanya mengalami pergantian. "Mereka hanya me-replace atau menggantikan posisi dari LG. Total investasinya memang tetap tidak berubah dari USD9,8 miliar," ungkapnya. (jpc/c1)