Perajin Tempe di Bandar Lampung Keluhkan Harga Kedelai Impor Tembus Rp11 Ribu per Kg

Minggu 20 Apr 2025 - 21:02 WIB
Reporter : Leo Dampiari
Editor : Agung Budiarto

BANDARLAMPUNG – Para perajin tempe di Bandarlampung mengeluhkan lonjakan harga kedelai impor yang menjadi bahan baku utama produksi. Saat ini, harga kedelai mencapai Rp11 ribu per kilogram, naik Rp2 ribu dari sebelumnya Rp9 ribu per kilogram.

Kondisi ini terjadi dalam sebulan terakhir dan dinilai memberatkan pelaku usaha tempe, khususnya yang berada di Sentra Listrik, Jalan Setia Budi, Kelurahan Gedongpakuon, Telukbetung Selatan.

“Kami sangat terbebani dengan kenaikan harga kedelai ini. Kalau terus naik, bisa-bisa kami tidak mampu produksi lagi,” ujar Kholik, salah satu perajin tempe.

BACA JUGA:Dua Pegawai Provider di Bandar Lampung Ditangkap Usai Curi Baterai Tower

Kholik dan puluhan perajin lainnya berharap pemerintah turun tangan untuk menstabilkan harga kedelai agar usaha mereka bisa terus berjalan.

Sebagai upaya bertahan, para perajin memanfaatkan sisa atau ampas kedelai untuk dijual ke peternak ikan sebagai pakan alternatif.

Rudi, seorang peternak ikan air tawar di kawasan tersebut, mengaku rutin membeli ampas kedelai dari perajin tempe setiap dua hari sekali.

“Harganya Rp25 ribu per karung dengan berat sekitar 30 kilogram. Lumayan untuk pakan ikan karena kandungan gizinya juga masih ada,” kata Rudi.

Langkah ini setidaknya membantu perajin menambah sedikit modal agar tetap bisa melanjutkan produksi meski harga bahan baku terus melambung. 

Sebelumnya, Akhir-akhir ini harga kedelai mengalami penurunan, namun kondisi ini malah dikeluhkan oleh perajin tempe. Mereka mengaku yang mengaku kehilangan omzet penghasilan.

Ya, kondisi ini dialami  oleh para perajin tempe yang berada di Jalan Danau Timoti, Kelurahan Surabaya, Gunungsulah, Kedaton, Bandarlampung.

Seperti diutarakan Sumantri, salah satu perajin tempe mengaku mengalami penurunan omset penghasilannya.

Menurutnya seiring harga kedelai turun menjadi Rp 10 ribu perkilogram (kg) dari harga semula Rp 12.000 ribu perkilogram. 

“Sekarang harga kedelai turun jadi Rp 10 ribu. Tadinya Rp 12 ribu per kilo,” ungkap Sumantri.

Kondisi ini kata Sumantri, berbanding terbalik bila dibandingkan dengan harga kedelai turun. Justru kata dia para perajin ikut mengalami penurunan omset penghasilan dibandingkan bila harga kedelai mahal.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Kamis 19 Jun 2025 - 20:04 WIB

Iklan Baris 20 Juni 2025

Kamis 19 Jun 2025 - 20:49 WIB

Dilantik, Marindo Sekprov Lampung

Kamis 19 Jun 2025 - 20:49 WIB

Gubernur Dorong Bank Masuk Desa