”Kami juga dalam menyesuaikan royalti tadi, ini melihat bagaimana untuk keekonomian bagi pelaku usaha jangan sampai ini ada pembebanan,” ucap Yuliot seperti dilansir dari Antara.
Karena itu, lanjut dia, daya saing dan keberlanjutan usaha tetap menjadi pertimbangan bagi Kementerian ESDM ketika memperhitungkan penyesuaian tarif royalti minerba. Pihaknya saat ini sedang menyelesaikan peraturan pemerintah.
Rencana menyesuaikan tarif royalti, menurut dia, sudah dirapatkan dengan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Keuangan. Yuliot menyampaikan bahwa penyesuaian royalti untuk komoditas batu bara dilatarbelakangi turunnya harga batu bara dunia yang berimplikasi pada peningkatan biaya produksi.
”Jadi kami melihat keseimbangan antara biaya produksi dengan bagaimana penerimaan negara. Jadi, tetap win-win. Pelaku usaha tetap ada kepastian berusaha, di lain pihak negara tetap mendapatkan pendapatan dari kegiatan yang dilakukan,” papar Yuliot. (jpc/c1)